Pada suatu malam akhir pekan, saya keluar rumah untuk mencari makan. Seperti biasanya, ketika melintasi jalan Setiabudhi, saya terjebak dalam kemacetan yang dimulai dari Farm House hingga Terminal Ledeng. Karena itu, saya memutuskan untuk mencari makan di Lembang, yang berjarak sekitar 4 km dari rumah saya. Malam itu, saya baru menyadari betapa ramainya Lembang pada malam hari, terutama di akhir pekan.
Lembang adalah sebuah daerah pegunungan yang menawarkan udara segar dan pemandangan yang indah. Malam itu, saya melihat keramaian yang luar biasa. Orang-orang datang dari berbagai penjuru untuk menikmati suasana pegunungan yang menyegarkan. Di tengah keramaian itu, saya tertegun oleh keberanian seorang penjual ayam goreng bernama H. Nanang.
Warung ayam goreng H. Nanang terhimpit di antara dua restoran ayam goreng Brebes yang sudah berubah menjadi restoran besar. Menariknya, H. Nanang berani membuka warungnya di tempat yang sama, seolah-olah tidak menganggap restoran besar tersebut sebagai pesaing. Hal ini menunjukkan bahwa H. Nanang memiliki kemampuan untuk membaca segmen konsumen dengan sangat baik.
H. Nanang tampaknya paham bahwa segmen konsumen yang dilayaninya berbeda dengan segmen yang dilayani oleh restoran ayam goreng Brebes. Meskipun berada di lokasi yang sama, H. Nanang tetap memiliki banyak pelanggan yang datang ke warungnya. Pengunjung yang datang ke warung H. Nanang tampak merasa nyaman dengan suasana yang lebih sederhana dan mungkin menikmati cita rasa ayam goreng yang khas dan otentik.
Di sisi lain, restoran ayam goreng Brebes juga tetap ramai dengan pengunjung. Ini menunjukkan bahwa kedua bisnis tersebut bisa berkembang berdampingan tanpa harus saling menjatuhkan. Kuncinya terletak pada pemahaman segmen konsumen masing-masing. Restoran besar mungkin lebih menarik bagi mereka yang mencari pengalaman makan yang lebih mewah dan nyaman, sementara warung H. Nanang mungkin lebih disukai oleh mereka yang mencari keaslian rasa dan suasana yang lebih santai.
Fenomena ini memperlihatkan bahwa dalam bisnis, memahami dan mengidentifikasi segmen konsumen yang tepat adalah kunci keberhasilan. Dengan memahami apa yang diinginkan konsumen dan memberikan pengalaman yang sesuai dengan ekspektasi mereka, sebuah bisnis bisa bertahan dan bahkan berkembang meskipun berada di tengah persaingan yang ketat.
Keberhasilan H. Nanang juga menggambarkan bahwa rezeki memang tidak akan tertukar. Setiap pelaku usaha memiliki peluang untuk meraih kesuksesan asalkan mampu melihat dan memanfaatkan peluang yang ada dengan baik. Ini adalah pelajaran berharga bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia bisnis, bahwa dengan keberanian dan kemampuan membaca segmen konsumen, kesuksesan bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.