Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Japan

Belajar dari Bangsa Jepang: Komitmen terhadap Keindahan Alam dan Nilai Lokal

munira by munira
June 11, 2024
in Japan, News
0
Share on FacebookShare on Twitter

Osaka – Sekisui House Ltd, pengembang besar asal Jepang, baru-baru ini mengambil langkah yang luar biasa dan patut menjadi pelajaran berharga. Mereka memutuskan untuk menghancurkan sebuah kondominium yang hampir selesai dibangun di Tokyo bagian barat. Keputusan ini diambil setelah warga sekitar mengeluhkan bahwa bangunan tersebut sebagian menghalangi pemandangan ikonik Gunung Fuji.

Sekisui House, yang berbasis di Osaka, memutuskan untuk membongkar kondominium 10 lantai dengan 18 unit di Kunitachi. Kondominium tersebut dibangun di sepanjang jalan yang terkenal karena pemandangan puncak Gunung Fuji setinggi 3.776 meter. Keputusan ini diambil karena “pertimbangan yang kurang memadai terhadap dampak pada pemandangan,” kata perwakilan dari Sekisui House.

Langkah yang jarang terjadi ini diambil meskipun pengembang telah mengadakan pertemuan dengan warga mengenai masalah ini. Bahkan, pengembang telah membuat perubahan pada struktur dari rencana awal, seperti mengurangi jumlah lantai dari 11 dan menurunkan tinggi setiap lantai. Namun, langkah-langkah tersebut masih dianggap belum cukup oleh warga setempat.

“Kami menyadari budaya lokal yang menghargai pemandangan, tetapi kami gagal mempertimbangkannya dengan cukup. Kami juga meminta maaf kepada pihak-pihak yang terlibat,” ujar perwakilan Sekisui House. Mereka berjanji akan berusaha mencegah kejadian serupa di masa depan.

Pembangunan kondominium tersebut dimulai pada Januari 2023, dan sebagian besar unitnya telah terjual dengan harga sekitar 70 juta yen hingga 80 juta yen. Namun, Sekisui House melaporkan keputusan mereka untuk membatalkan proyek ini kepada pemerintah kota Kunitachi pada hari Selasa. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka akan mencatat biaya konstruksi dan biaya pembongkaran sebagai kerugian luar biasa.

Keputusan untuk membongkar bangunan yang hampir selesai ini mencerminkan komitmen Sekisui House terhadap nilai-nilai lokal dan menjaga keindahan alam yang dihargai oleh masyarakat setempat. Langkah ini bukan hanya menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga mencerminkan rasa hormat yang mendalam terhadap nilai-nilai budaya dan alam.

Belajar dari bangsa Jepang, kita dapat melihat betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Komitmen mereka terhadap keindahan alam dan nilai lokal mengajarkan kita bahwa pembangunan tidak boleh mengorbankan warisan alam yang berharga. Dengan demikian, kita bisa memastikan bahwa generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan alam yang sama.

© KYODO

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Persiapan yang Menyeluruh untuk Menggapai Mimpi

Next Post

Jangan Diperbudak oleh Pikiranmu Sendiri

munira

munira

Related Posts

Restoran Salah Pesan, Tapi Tepat dalam Kemanusiaan

Restoran Salah Pesan, Tapi Tepat dalam Kemanusiaan

by munira
July 22, 2025
0

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang sering menuntut kesempurnaan dan kecepatan, sebuah restoran kecil di Jepang justru tampil unik—dan menginspirasi....

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

by munira
May 3, 2025
0

"Ini walau kulitnya seperti ini, isinya manis, enak, Bu," kata seorang pedagang jeruk di pasar tradisional Indonesia. Kalimat itu sederhana,...

Sakura: Ketika Bunga Menjadi Cermin Jiwa Bangsa Jepang

Sakura: Ketika Bunga Menjadi Cermin Jiwa Bangsa Jepang

by munira
April 4, 2025
0

Di banyak belahan dunia, bunga sakura hanyalah sekumpulan kelopak merah muda yang bermekaran indah setiap musim semi. Tapi di Jepang,...

Tragedi di Kumbh Mela 2025: 30 Orang Tewas dalam Desak-Desakan Massa

Tragedi di Kumbh Mela 2025: 30 Orang Tewas dalam Desak-Desakan Massa

by munira
February 2, 2025
0

Kumbh Mela, festival keagamaan terbesar di dunia, kembali digelar di Prayagraj, Uttar Pradesh, India. Namun, perayaan suci yang seharusnya menjadi...

Next Post
Jangan Diperbudak oleh Pikiranmu Sendiri

Jangan Diperbudak oleh Pikiranmu Sendiri

Bangun Kemampuanmu, Bukan CV-mu

Bangun Kemampuanmu, Bukan CV-mu

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Bunda Lucia Soetanto
  • Agama Tuhan Itu Ringan: Angin yang Menyejukkan Hati
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira