Jakarta, Muniranews. – Setelah menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan harga obat di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia. Rapat yang digelar pada Senin (1/7/2024) itu membahas berbagai isu penting di sektor kesehatan, termasuk permasalahan harga obat yang menjadi beban bagi masyarakat.
Dalam konferensi pers yang diadakan usai rapat, Menkes Budi Gunadi menyatakan bahwa perbedaan harga obat yang signifikan ini disebabkan oleh beberapa faktor kunci yang perlu segera ditangani oleh pemerintah.
“Pertama, struktur distribusi obat di Indonesia masih sangat panjang dan berlapis. Banyaknya rantai distribusi mulai dari produsen, distributor utama, hingga apotek membuat biaya menjadi lebih tinggi. Di Malaysia, rantai distribusinya lebih pendek dan efisien,” ujar Budi.
Kedua, Menkes Budi mengungkapkan bahwa regulasi terkait penetapan harga obat di Indonesia belum seketat yang diterapkan di Malaysia. “Di Malaysia, pemerintahnya lebih ketat dalam mengatur harga jual obat, sedangkan di Indonesia, harga obat sering kali ditentukan oleh mekanisme pasar yang menyebabkan harga melambung tinggi,” jelasnya.
Faktor ketiga yang turut mempengaruhi adalah ketergantungan Indonesia pada impor bahan baku obat. “Sekitar 90 persen bahan baku obat di Indonesia masih diimpor. Hal ini menyebabkan biaya produksi menjadi lebih tinggi, terutama ketika terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah,” kata Budi.
Selain itu, Menkes Budi juga menyoroti rendahnya tingkat produksi obat generik di Indonesia. “Obat generik memiliki harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan obat paten. Namun, di Indonesia, produksi dan konsumsi obat generik masih rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia,” ungkapnya.
Presiden Jokowi dalam rapat tersebut menginstruksikan Kementerian Kesehatan untuk segera mencari solusi konkret untuk menurunkan harga obat di Indonesia. Salah satu langkah yang diusulkan adalah memperkuat industri farmasi dalam negeri agar mampu memproduksi bahan baku sendiri dan mengurangi ketergantungan impor.
“Kami juga akan memperkuat regulasi untuk memastikan harga obat dapat lebih terjangkau oleh masyarakat,” tegas Menkes Budi. Pemerintah berencana untuk melakukan audit menyeluruh terhadap rantai distribusi obat dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung produksi obat generik.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang sehingga masyarakat Indonesia dapat mengakses obat-obatan dengan harga yang lebih terjangkau, setara dengan negara-negara tetangga.