Potongan 3% dari Gaji Pegawai
Dipotong tiga persen dari gaji pegawai setiap bulan, Janji manis menggiur, harapan ditaburkan. Setelah pensiun, katanya baru bisa dicairkan, Sementara negara menumpuk triliunan.
Dua ratus triliun setahun terkumpul di kas negara, Mengalir deras dari keringat buruh yang lelah bekerja. Terang-terangan pinjam uang dari yang papa, Sejahat-jahatnya kebijakan, inikah yang nyata?
Buruh-buruh mengeluh, hatinya resah, Mengapa nasib mereka yang harus diperah? Di kala usia senja menanti istirahat, Dana yang dijanjikan justru jadi debat.
Apakah ini adil, di mana keadilannya? Hak buruh dilanggar tanpa rasa kasihan. Mereka yang bekerja, berkeringat setiap hari, Hanya untuk melihat potongan ini menghantui.
Dipotong tiga persen dari gaji pegawai setiap bulan, Janji manis berubah jadi mimpi yang tertunda. Negara mengumpulkan triliunan dengan mudah, Sementara buruh mengais sisa tenaga.
Namun kita tetap berharap, keadilan kan datang, Kebijakan yang manusiawi, bukan sekadar angan. Semoga suara buruh tak lagi dibungkam, Keadilan terwujud, hak mereka didahulukan.