Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Education

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

munira by munira
May 3, 2025
in Education, Japan, Opinion
0
Share on FacebookShare on Twitter

“Ini walau kulitnya seperti ini, isinya manis, enak, Bu,” kata seorang pedagang jeruk di pasar tradisional Indonesia. Kalimat itu sederhana, tapi menyimpan refleksi mendalam tentang cara berpikir masyarakat kita. Ia mencerminkan sikap permisif terhadap penampilan luar yang seadanya, selama substansi di dalamnya dianggap cukup. Namun, apakah itu cukup?

Saya semakin yakin, Jepang tidaklah begitu. Di negeri matahari terbit itu, jeruk yang dijual di toko maupun pasar tidak hanya harus manis dan segar, tetapi juga tampil sempurna secara visual. Tidak ada ruang bagi jeruk yang berbintik atau kulitnya kurang mulus untuk bersanding di rak penjualan. Bahkan, buah pun harus memiliki reputasi yang baik, karena penampilan adalah bentuk penghormatan terhadap konsumen, dan lebih jauh lagi, cerminan dari budaya kerja serta etos bangsa itu sendiri.

Saya masih ingat ketika menerima kunjungan tamu-tamu Jepang. Dengan niat menjamu, saya suguhkan jeruk lokal—manis, segar, dan harum. Namun, tanpa sepatah kata pun, mereka menolaknya dengan senyum diplomatis. Bukan karena sombong, tapi karena penampilan jeruk itu tidak meyakinkan. Kulitnya tidak menarik. Ada bercak, ukuran tak seragam. Mereka, yang terbiasa hidup dalam sistem nilai yang menghargai kesempurnaan visual sebagai bagian dari integritas produk, enggan menyentuhnya. Bagi mereka, kualitas luar dan dalam harus selaras.

Ini bukan sekadar soal buah. Ini soal mentalitas. Di Indonesia, kita sering diajarkan untuk tidak menilai dari “cover-nya”. “Jangan lihat dari kulitnya, tapi dari isinya,” begitu nasihat umum kita. Namun, apakah tidak boleh kita mulai bertanya—mengapa tidak bisa keduanya baik? Mengapa kita merasa cukup dengan hanya ‘isi’ yang bagus, sementara ‘kulit’ dibiarkan apa adanya?

Penampilan bukanlah kebohongan. Dalam banyak hal, ia adalah bentuk tanggung jawab. Ketika seorang petani Jepang membungkus jeruknya satu per satu agar tak cacat, ia sedang menunjukkan dedikasi pada pekerjaannya. Ketika supermarket Jepang menolak buah dengan cacat visual, itu bukan berarti mereka munafik, tetapi karena mereka punya standar. Ada harga dari konsistensi, dan ada kepercayaan yang dibangun dari kepantasan.

Jika bangsa Jepang begitu peduli pada rupa sebuah jeruk, bisa kita bayangkan bagaimana mereka memperlakukan pekerjaan mereka yang lain—mobil, teknologi, pendidikan, hingga pelayanan publik. Kualitas bukan sekadar hasil akhir, tetapi proses panjang yang melibatkan perhatian pada detail dan penghormatan pada pengguna. Sebaliknya, jika kita terbiasa hidup dengan filosofi “yang penting dalamnya bagus”, maka kita sering mentoleransi banyak hal—bangunan publik yang reyot, pelayanan yang amburadul, sistem hukum yang tampak tak adil—karena merasa bahwa “niatnya baik” saja sudah cukup.

Mungkin, kita perlu belajar dari jeruk. Bahwa keindahan luar bukanlah musuh kejujuran, tetapi mitra dari integritas. Sebuah bangsa yang besar bukan hanya mampu menciptakan isi yang bernilai, tapi juga menyajikannya dalam rupa yang terhormat. Karena di situlah letak sejati dari penghargaan—baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Apakah kita siap mengupas kembali cara pandang kita?

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Melayang Seperti Elang: Falsafah Kepemimpinan dari Langit Tinggi

Next Post

Ketika Kecerdasan Berbunga: Antara Kewajiban, Kenikmatan, dan Kejernihan Jiwa

munira

munira

Related Posts

Mencintai Tanpa Memiliki, Melepas Tanpa Membenci

Mencintai Tanpa Memiliki, Melepas Tanpa Membenci

by munira
June 16, 2025
0

Oleh: Inong Rev Di dunia yang sibuk mencari kepemilikan, cinta sejati justru lahir dari keikhlasan melepaskan. Kita terbiasa mengukur cinta...

Cinta Itu Datang Sendiri, Kadang Sambil Menyeringai

Cinta Itu Datang Sendiri, Kadang Sambil Menyeringai

by munira
June 16, 2025
0

“Love isn’t something you find. Love is something that finds you.”– Loretta Young Cinta itu, kata orang, mesti dicari. Dicari...

Sunyi Tuhan di Bukit Tengkorak

by munira
June 12, 2025
0

Di tengah malam yang sepi, ketika angin menggigil di balik doa-doa yang tak terjawab, manusia selalu mencari sesuatu yang lebih...

Ragu: Titik Senyap Antara Keputusan dan Penyesalan

Ragu: Titik Senyap Antara Keputusan dan Penyesalan

by munira
June 11, 2025
0

Ada detik-detik dalam hidup yang sunyi, bukan karena hening, melainkan karena kita terlalu lama berdialog dengan diri sendiri. Kita menyebutnya...

Next Post

Ketika Kecerdasan Berbunga: Antara Kewajiban, Kenikmatan, dan Kejernihan Jiwa

Saat Senja Menyapa: Nasehat untuk Usia Senja

Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Mencintai Tanpa Memiliki, Melepas Tanpa Membenci
  • Sesal Itu Datang Saat Hening
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira