Saat mentari senja perlahan tenggelam,
Jokowi dan Sri Mulyani berpamitan,
Di puncak kekuasaan mereka berdiri teguh,
Kini saatnya lengser, saatnya undur diri.
Langit senja berwarna jingga keemasan,
Mencerminkan jejak mereka yang tak lekang,
Dua sosok pemimpin dalam cerita bangsa,
Namun, bayang-bayang utang mengintai di belakang.
Janji-janji manis di masa lalu,
Membangun negeri, mengejar mimpi-mimpi,
Infrastruktur megah membentang,
Namun di balik gemerlap, utang menjulang.
Sri Mulyani, sang penjaga kas negara,
Dengan kebijakan tegas dan penuh usaha,
Jokowi, pemimpin dari rakyat untuk rakyat,
Bersama berlayar, mengarungi badai.
Namun kini, saat mereka melangkah pergi,
Warisan utang setinggi langit tersisa,
Harapan besar, namun beban berat,
Untuk generasi mendatang yang akan bertahan.
Mereka tinggalkan istana dengan langkah perlahan,
Meninggalkan jejak yang tak mudah dilupakan,
Bangsa ini, harus terus melangkah maju,
Menghadapi kenyataan, menanggung utang yang memburu.
Di ufuk senja, mereka menghilang,
Namun tanggung jawab masih melekat erat,
Bangsa ini, dengan semangat yang tak pernah padam,
Akan terus berjuang, menggapai masa depan tanpa beban.
Jokowi dan Sri Mulyani, dalam kenangan,
Lengser dengan harapan dan tantangan,
Utang setinggi langit sebagai pelajaran,
Bahwa setiap langkah harus diiringi kebijakan.