Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Education

Kaizen Perspektif Islam

munira by munira
February 11, 2024
in Education, Opinion
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Ateng Kusnandar Adisaputra

Penulis adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, dan Dosen Luar Biasa di Universitas Al-Ghifari Bandung.

KAIZEN berasal dari bahasa Jepang, yaitu “Kai” yang berarti perubahan, dan “Zen” yang berarti kebijaksanaan. Masaaki Imai, seorang ahli teori organisasi dan konsultan manajemen Jepang, menulis buku “The Kaizen Power”. Kaizen itu adalah upaya memperbaiki diri secara kontinyu atau secara terus menerus tanpa henti (continous improvement). Kaizen yang merupakan prinsip manajemen tradisi Jepang, memberikan pelajaran bagi diri sendiri, bagi organisasi, maupun perusahaan, akan pentingnya melalukan perbaikan diri ataupun cara kerja secara terus menerus (kaizen). Dengan menerapkan kaizen, Jepang menjadi negara maju di dunia.

Banyak perusahaan yang telah menerapkan kaizen, diawali dengan  memiliki mindset yang tidak cepat untuk berpuas diri, namun selalu membuat suatu perkembangan kecil yang berkelanjutan, seperti : meningkatkan produktivitas kerja, menjaga kualitas produk, penghematan biaya, menjalin komunikasi yang harmonis antar pegawai, memotivasi  pegawai untuk bekerja profesional, mementingkan kepuasan pelanggan.

Buku lainnya yang membahas kaizen, terdapat pada Strategic Management karangan Gregory G. Dess dan Alex Miller, terbitan 1993, yang didalamnya memuat tiga metoda kaizen. Kita tinjau bagaimana tiga metoda kaizen ini dari perspektif Islam.

Metoda penerapan kaizen menurut Gregory G. Dess dan Alex Miller, yang pertama adalah experimentation (percobaan). Filosofi dari experimentation adalah jika anda gagal pada saat pertama, coba, coba….dan coba lagi, saya akan bertahan sampai saya berhasil. Ada 4 langkah experimentation, yaitu : ketahui apa yang kamu inginkan, harus melakukan tindakan, amati apakah tindakan anda membawa anda ke apa yang anda inginkan atau tidak, jika tidak (ubah pendekatan anda, ulangi prosesnya lagi sampai anda mendapatkan apa yang anda inginkan).

Contoh di bidang manajemen, Adam Smith melakukan percobaan tentang pembagian kerja/division of labour, yang memerinci pekerjaan kepada tugas yang lebih spesifik serta berulang. Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan tingkat produktivitas kerja. Ahli manajemen Frederick Winslow Taylor memaparkan manajemen sains sebagai penggunaan metode yang ilmiah dalam menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan. Ahli manajemen lainnya Edwards Deming dan Joseph Juran dengan memunculkan konsep manajemen kualitas total.

Ilmuwan Islam di bidang ilmu kimia telah melakukan berbagai percobaan dan memberikan sumbangsih berharga untuk ilmu kedokteran, seperti : Ibnu Hayyan, Al-Razi, Al-Biruni, Ibnu Sina. Ibnu Hayyan yang di dunia barat dikenal dengan sebutan “Geber” berhasil menciptakan teori oksidasi reduksi. Ar-Razi membangun dan mengembangkan labolatorium kimia bernuansa modern.

Contoh yang paling fenomenal dari experimentation, yaitu yang dilakukan oleh Thomas Alpha Edison, setelah melakukan 10 ribu kali percobaan, akhirnya menemukan bola lampu, dan hasilnya listrik dapat kita nikmati.

Implementasi kaizen dalam hal experimentation (percobaan) yang dilakukan secara terus menerus ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW : “Sebaik-baik pekerjaan adalah yang dilakukan penuh ketekunan walaupun sedikit demi sedikit”. (HR. Tirmidzi). Selain itu juga dalam hal kesabaran untuk melakukan percobaan/pekerjaan, Allah SWT berfirman “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah 2:153).

Metoda penerapan kaizen menurut Gregory G. Dess dan Alex Miller, yang kedua yaitu benchmarking. Benchmarking merupakan sebuah pengukuran dari kualitas kebijakan organisasi, produk, program, strategi, dan lainnya, untuk memberikan wawasan yang diperlukan guna membantu manajemen dalam memahami proses dan produknya, baik dengan cara membandingkannya dengan industri serupa ataupun yang berbeda. Benchmarking disebut sebagai role modeling atau juga sebagai perbandingan yang dijadikan tolok ukur atau patokan. Benchmarking menjadi alat yang ampuh untuk mengukur dan meningkatkan kinerja perusahaan, mengurangi biaya operasi, dan peningkatan keuntungan. Sekarang ini ada istilah ATM (Amati Tiru Modifikasi),  yang bertujuan untuk memberikan peluang bagi bisnis untuk senantiasa menciptakan produk atau strategi yang segar, kreatif, unik dan berdaya saing.

Implementasi kaizen dalam hal benchmarking, Rasulullah SAW menyuruh agar megambil hikmah dari siapapun dan dari manapun, karena hikmah itu milik orang Islam. Umat Islam juga dianjurkan untuk benchmarking mencontoh Rasulullah SAW, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab 33:21).

Metoda penerapan kaizen menurut Gregory G. Dess dan Alex Miller, yang ketiga adalah outsourcing. Suatu perusahaan tidak mungkin unggul dalam semua aspek, pasti ada keterbatasan dalam hal tertentu. Perusahaan bisa melakukan outsourcing atau menggunakan jasa perusahaan lain atau pihak ketiga guna melakukan pekerjaan tertentu, dengan persyaratan : kualitasnya tinggi, harganya murah, dan pengirimannya tepat waktu.

Implementasi kaizen dalam hal outsourcing, dari perspektif Islam bahwa betapapun hebatnya seseorang pasti memiliki kekurangan dan keterbatasan, perusahaan juga memiliki keterbatasan. Makanya Allah SWT menyuruh umat Islam untuk melakukan outsourcing, sebagaimana firman-Nya “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui”. (QS. An-Nahl 16:43).

Sejalan dengan tibanya tahun baru Hijriyah 1444, mari kita laksanakan kaizen melalui hijrah menuju kehidupan yang lebih baik. Hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari esoknya lebih baik daripada hari ini. Aamiin. (*)

 

 

 

 

 

 

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bapak-Bapak Sayang Anak

Next Post

Prabowo dalam Sorotan Asing : Pengadaan Pesawat Bekas Mirage Dan Telah Menerima USD 20 Juta

munira

munira

Related Posts

Ketika Kecerdasan Berbunga: Antara Kewajiban, Kenikmatan, dan Kejernihan Jiwa

by munira
May 5, 2025
0

Sebagian besar manusia hidup dalam pola yang membelenggu. Mereka terperangkap dalam keharusan, dalam tugas, dalam rutinitas yang tidak dipilih, tidak...

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

by munira
May 3, 2025
0

"Ini walau kulitnya seperti ini, isinya manis, enak, Bu," kata seorang pedagang jeruk di pasar tradisional Indonesia. Kalimat itu sederhana,...

Melayang Seperti Elang: Falsafah Kepemimpinan dari Langit Tinggi

Melayang Seperti Elang: Falsafah Kepemimpinan dari Langit Tinggi

by munira
May 3, 2025
0

Dalam sunyi langit yang tak berujung, seekor elang mengepakkan sayapnya, memecah batas cakrawala, dan menari di antara awan. Ia tidak...

Menjadi Pohon: Sebuah Perjalanan Menembus Diri

Menjadi Pohon: Sebuah Perjalanan Menembus Diri

by munira
May 2, 2025
0

Apa itu hidup, jika bukan perjalanan memahami diri sendiri? Setiap langkah, setiap detik, bukan tentang dunia di luar sana—tetapi tentang...

Next Post
Prabowo dalam Sorotan Asing : Pengadaan Pesawat Bekas Mirage Dan Telah Menerima USD 20 Juta

Prabowo dalam Sorotan Asing : Pengadaan Pesawat Bekas Mirage Dan Telah Menerima USD 20 Juta

OPORTUNISME, NEPOTISME DAN ETIKA BERNEGARA: MENGAPA HARUS MEMILIH ANIES

DILEMA PILPRES DAN CHAOS

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Ketika Kecerdasan Berbunga: Antara Kewajiban, Kenikmatan, dan Kejernihan Jiwa
  • Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira