Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Fiksi

Kebaikan Itu Tak Berharga Materi, Namun Kaya Makna

"خير الناس أنفعهم للناس"

munira by munira
November 16, 2024
in Fiksi, Opinion
0
Share on FacebookShare on Twitter

Kebaikan, sebuah cahaya lembut yang menembus kabut kehidupan, tak mengenal batasan nilai material. Ia hadir tanpa diminta, tumbuh tanpa dipupuk oleh emas atau perak. Dalam senyuman sederhana, tangan yang terulur, atau kata-kata hangat yang melipur lara, kebaikan melukiskan keindahan yang tak dapat dihitung dengan kekayaan dunia. Betapa indahnya ketika jiwa-jiwa bersinar dalam kebaikan, meninggalkan jejak lembut yang abadi dalam hati sesama.

Di jalanan yang bising, di keramaian yang tak peduli, seberkas perhatian dan belas kasih mampu menciptakan keheningan dalam hati yang lelah. Sebuah sapaan kecil, anggukan ramah, atau sekadar mendengarkan tanpa menghakimi—itulah kebaikan yang tak berbayar, namun memberi rasa cukup yang tak ternilai harganya.

Kebaikan adalah bahasa jiwa, berbicara tanpa kata, memberi tanpa mengharap balasan. Ia mengisi ruang-ruang kosong dalam diri manusia, menenun kebahagiaan bersama benang empati. Dan meski tak tercatat dalam lembaran kekayaan, ia tertanam dalam sanubari, abadi. Seperti ungkapan bijak Rasulullah SAW, *”خير الناس أنفعهم للناس”* (Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya).

Ketika kita berbuat baik, kita menanam benih harapan yang kelak tumbuh subur menjadi pohon dengan akar kokoh, cabang menjulang, dan buah manis yang dinikmati oleh banyak jiwa. Perbuatan baik, sekecil apapun, membawa perubahan. Sebuah senyum kepada yang terluka, uluran tangan kepada yang rapuh, semua itu adalah pilar-pilar kecil yang menopang peradaban.

Kita mungkin tak mampu mengubah dunia hanya dengan satu tindakan baik, namun kita pasti bisa mengubah dunia seseorang. Di balik setiap gestur kebaikan, ada harapan baru yang menyala, dan di sana, kita menemukan makna sejati bahwa kebaikan, meski tak berharga materi, adalah harta yang paling mewah. “Ingatlah,” kata Imam Ali bin Abi Thalib, *”الناس صنفان: إما أخ لك في الدين أو نظير لك في الخلق”* (Manusia itu terbagi dua: saudara seiman atau setara dalam kemanusiaan).

Kebaikan adalah anugerah yang melintasi waktu dan ruang. Tak ada penghalang yang cukup kuat untuk memutus rantai kebaikan yang tulus. Dari hati ke hati, dari satu kehidupan ke kehidupan lainnya, kebaikan menjadi pusaka yang mengalir, membawa kesejukan dalam segala cuaca. Sehingga kita pun menyadari, bahwa dalam setiap tindakan kecil, terletak kekuatan besar yang mampu mengubah dunia—satu senyum, satu kata, satu langkah, satu kebaikan pada satu waktu.

 

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Jika Kita Jatuh, Kita Bangkit Lagi Bersama Pemimpin yang Merangkul Persatuan

Next Post

Ciptakan dengan Hati, Bangun dengan Akal

munira

munira

Related Posts

Agama Tuhan Itu Ringan: Angin yang Menyejukkan Hati

Agama Tuhan Itu Ringan: Angin yang Menyejukkan Hati

by munira
November 3, 2025
0

Agama sering kali terdengar berat. Kita melihatnya melalui kata-kata manusia: larangan yang menumpuk, hukum yang tak terhitung, dan dosa yang...

Saya Pasti Masuk Syurga

Saya Pasti Masuk Syurga

by munira
October 19, 2025
0

Saya ini bukan orang suci, tapi saya yakin seratus persen — bukan hanya yakin, haqul yaqin — saya pasti masuk...

Menapaki Tiga Tempat untuk Memahami Hidup

Menapaki Tiga Tempat untuk Memahami Hidup

by munira
October 13, 2025
0

Untuk benar-benar memahami apa itu hidup, kita harus mengunjungi tiga tempat: rumah sakit, penjara, dan pemakaman. Di rumah sakit, kita...

🌾 Berjalan Pergi Bukanlah Kelemahan — Itu Kebijaksanaan

by munira
October 13, 2025
0

Pagi itu, embun masih menggantung di ujung daun. Langit berwarna abu-abu muda, seolah ragu antara menurunkan hujan atau memberi cahaya....

Next Post
Ciptakan dengan Hati, Bangun dengan Akal

Ciptakan dengan Hati, Bangun dengan Akal

Kelinci: Hewan Lucu yang Berperan Penting dalam Keberlanjutan

Kelinci: Hewan Lucu yang Berperan Penting dalam Keberlanjutan

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Bunda Lucia Soetanto
  • Agama Tuhan Itu Ringan: Angin yang Menyejukkan Hati
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira