By Ali Syarief
Jika kita mengukur seberapa besar kekecewaan rakyat terhadap Presiden Jokowi, maka kita akan menemukan bahwa jumlahnya mencapai lebih dari separuh dari total pemilih yang mendukung paslon 01 dan 03. Dengan demikian, bisa diasumsikan bahwa lebih dari 50% pemilih merasa kecewa terhadap kinerja pemerintahan saat ini. Kekecewaan ini bukanlah hal yang baru, terutama bagi anggota Partai Gerindra yang pernah menjadi pesaing dalam dua pemilihan presiden sebelumnya, di mana adu strategi politik dan kampanye saling bersaing.
Kekecewaan yang dirasakan oleh sebagian besar rakyat terhadap Presiden Jokowi memiliki potensi besar untuk tercermin dalam hasil pemilihan presiden mendatang. Dengan melihat akumulasi kekecewaan ini, tidak mengherankan jika pada putaran kedua pemilihan presiden nanti, paslon 02 akan menghadapi tekanan yang semakin besar dari para pendukung paslon 01~03.
Dalam dinamika politik yang semakin panas menjelang pemilihan presiden, keputusan para pemilih menjadi sangat krusial. Banyak yang percaya bahwa kekecewaan terhadap pemerintahan saat ini akan menjadi salah satu faktor penentu dalam menentukan pilihan mereka di tempat pemungutan suara. Paslon 01, yang dianggap sebagai alternatif untuk membawa perubahan yang diharapkan oleh sebagian besar rakyat, memiliki peluang besar untuk memanfaatkan situasi ini dalam meraih dukungan lebih lanjut.
Pada tahap ini, strategi politik menjadi sangat penting bagi setiap paslon. Paslon 01 dan 03 harus mampu menunjukkan kepada rakyat bahwa mereka mampu merespons kekecewaan yang dirasakan oleh banyak orang dan memiliki rencana konkret untuk memperbaiki kondisi yang ada. Sementara itu, paslon 02 momentum ini tak dapat memperkuat citra mereka sebagai pemimpin yang mampu membawa perubahan yang diinginkan oleh rakyat, karena justru ingin melanjutkan program Jokowi yang telah banyak mengecewakan.
Dalam persaingan politik yang semakin ketat, setiap langkah dan strategi kampanye menjadi sangat berarti. Pihak-pihak yang terlibat dalam pemilihan presiden harus mampu membaca kondisi politik dan meresponsnya dengan tepat agar dapat meraih dukungan yang cukup untuk memenangkan pertarungan politik ini.
Dengan demikian, kekecewaan terhadap Presiden Jokowi memiliki potensi besar untuk memengaruhi dinamika politik dalam pemilihan presiden mendatang. Bagaimana paslon 01 dan 03 merespons kekecewaan ini, dan bagaimana paslon 02 memanfaatkan momentum ini untuk meraih dukungan lebih lanjut, akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah politik negara ini dalam beberapa tahun ke depan.