Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Opinion

Mengugat Transparansi Dana Bansos 496 T

Dana Bansos: Pertanyaan yang Perlu Diangkat

munira by munira
April 2, 2024
in Opinion, Politic
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Ariadi Tanjung

Belakangan ini, pertanyaan yang muncul di benak banyak orang adalah: “Untuk apa saja dana bansos tersebut?” Sebuah angka fantastis, 496 triliun rupiah, disebut-sebut sebagai jumlah dana bansos yang seharusnya telah tersalurkan ke masyarakat. Angka itu memunculkan perhitungan sederhana: jika dibagikan ke seluruh penduduk Indonesia, setiap orang akan mendapatkan sekitar Rp. 1.777.316. Begitu juga jika dana tersebut dialokasikan hanya untuk rakyat miskin, masing-masing individu diharapkan menerima bantuan sebesar Rp. 19.150.579.

Keterangan Menteri Sosial Rini, bahwa Dana Bansos di Kemensos hanya 78T, dan sudah ada daftar untuk siapa, dimana alamatnya dan untuk alokasi bantuan lainnya.

Tentu saja, angka-angka ini memicu keprihatinan dan keheranan. Keterangan Menkeu RI, bahwa dana Bansos yang dikelola Presiden tersebut berasal dari kumulatif sisa anggaran di kementrian-kementrian, yang kemudian disalurkan menjadi Bansos Preside tersebut (Red).

Bagaimana sebenarnya dana bansos tersebut dikelola? Pertanyaan ini semakin mendesak ketika kita menyadari bahwa dana bansos berasal dari APBN, yaitu uang pajak yang dibayarkan oleh rakyat untuk kesejahteraan bersama. APBN adalah UU, yang prosesnya pengundangannya, melalui berbagai tahapan pembahasannya hingga persetujuan penetapannya. Oleh karena itu, wajar jika masyarakat ingin mengetahui penggunaan dana tersebut.

Menyimak misteri 497 T Dana Bansos yang dibagikan oleh Presiden, kita tidak bisa hanya berdiam diri. Bila DPR tidak mau membuat PANSUS, maka melalui media sosial, kita memiliki kekuatan untuk menyuarakan pertanyaan-pertanyaan yang penting ini. Mengapa dana bansos tidak transparan? Apakah telah disalurkan sesuai dengan kebutuhan dan aturan yang berlaku? Kepada siapa kita bisa meminta pertanggungjawaban atas pengelolaan dana tersebut?

Tidak hanya itu, anggota DPR RI juga perlu melakukan fungsi kontrol mereka dengan lebih tegas. Penggunaan dana dari APBN harus dilacak dan dipertanggungjawabkan secara jelas. Ini bukan hanya masalah administratif, tetapi juga masalah moral. Dana bansos adalah bentuk kesejahteraan bagi rakyat, dan tidak boleh dijadikan alat untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menjadikan pertanyaan ini sebagai bagian dari perjuangan untuk transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik. Ajakan kita semua untuk berpartisipasi aktif dalam mempertanyakan, menelusuri, dan memastikan bahwa dana bansos benar-benar mencapai mereka yang membutuhkan, sesuai dengan prinsip keadilan dan kemanusiaan yang mendasari pemerintahan yang baik.

 

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

BUKA PUASA DPP KNPI 02: Silaturahmi Politik di Tengah Sidang Gugatan Pilpres

Next Post

Menanam Biji Kebaikan Sejak Dini

munira

munira

Related Posts

Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru

Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru

by munira
May 17, 2025
0

Di banyak negara, tempat ibadah tak lagi sesak oleh suara-suara muda. Barisan bangku kosong di gereja, kuil, atau vihara menjadi...

Saat Senja Menyapa: Nasehat untuk Usia Senja

Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih

by munira
May 17, 2025
0

Apakah Rasulullah Saw. ketika menikah dengan Siti Khadijah menggunakan rukun nikah seperti yang kita kenal hari ini? Tentu saja. Tapi...

Ketika Kecerdasan Berbunga: Antara Kewajiban, Kenikmatan, dan Kejernihan Jiwa

by munira
May 5, 2025
0

Sebagian besar manusia hidup dalam pola yang membelenggu. Mereka terperangkap dalam keharusan, dalam tugas, dalam rutinitas yang tidak dipilih, tidak...

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

by munira
May 3, 2025
0

"Ini walau kulitnya seperti ini, isinya manis, enak, Bu," kata seorang pedagang jeruk di pasar tradisional Indonesia. Kalimat itu sederhana,...

Next Post

Menanam Biji Kebaikan Sejak Dini

Kasus Pengawalan Polisi di TikTok Alvin Lim Viral, Masyarakat Kecewa dengan Kualitas Polri

Kasus Pengawalan Polisi di TikTok Alvin Lim Viral, Masyarakat Kecewa dengan Kualitas Polri

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru
  • Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira