Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Education

Mensyukuri Napas Kehidupan

munira by munira
June 6, 2024
in Education, Health, Opinion
0
Share on FacebookShare on Twitter

Setiap kali kita melirik jam tangan, jarum yang terus berputar seakan mengingatkan kita tentang perjalanan waktu yang tiada henti. Namun, dalam detik yang berlalu, apakah kita sadar bahwa kita masih hidup? Dalam hiruk-pikuk kehidupan, sering kali kita lupa bahwa napas yang kita hirup adalah anugerah yang tak ternilai, sementara sahabat-sahabat kita telah meninggalkan dunia ini untuk selamanya.

Sadguru, tokoh spiritual India, mengingatkan kita untuk lebih dari sekadar melihat waktu. Dalam setiap detik yang berlalu, ada kesempatan untuk bersyukur. Betapa berharganya momen-momen ini, saat kita masih dapat merasakan sinar matahari, mendengar kicau burung, dan menikmati senyuman orang-orang terkasih. Hidup adalah hadiah, dan setiap napas adalah berkat.

Ada pepatah bijak yang memberi nasihat kepada kita, “Temuilah saudaramu, sahabatmu, teman sekolahmu, mumpun kamu masih bisa dan kuat, jangan sampai menyesal, ketika kakimu sudah tidak bisa berjalan lagi.” Pesan ini menyentuh hati, mengingatkan kita bahwa waktu bersama orang-orang tercinta adalah harta yang harus dijaga. Jangan biarkan kesibukan dan rutinitas menghalangi kita untuk menjalin kebersamaan.

Setiap langkah yang kita ambil adalah tanda kehidupan yang masih berdenyut. Ketika kita bisa melangkah, berjalan, bahkan berlari, kita sering kali lupa bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama. Ada yang terbaring sakit, ada yang terjebak dalam kesendirian, dan ada yang telah pergi meninggalkan dunia ini. Maka, mari kita hargai setiap kesempatan untuk bertemu, berbincang, dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat kita.

Dalam setiap senyuman yang kita bagikan, dalam setiap pelukan yang kita berikan, kita menyadari bahwa kehidupan ini penuh dengan keajaiban. Mari kita syukuri bahwa kita masih diberi hidup, bahwa kita masih bisa merasakan cinta dan kebahagiaan. Dalam kesederhanaan hari-hari kita, tersimpan kekayaan yang tak ternilai.

Ketika malam tiba dan kita menutup hari, mari kita ingat bahwa hidup ini adalah anugerah. Setiap pagi yang kita sambut adalah kesempatan baru untuk mensyukuri kehidupan. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa kita sadari betapa berharganya setiap detiknya. Karena pada akhirnya, yang paling berharga bukanlah berapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita menghargai setiap momen yang kita miliki.

Mensyukuri hidup adalah tentang merasakan kehadiran dalam setiap napas, menghargai setiap pertemuan, dan memahami bahwa kita adalah bagian dari keajaiban yang lebih besar. Dalam kesadaran ini, kita menemukan makna sejati dari kehidupan yang penuh cinta dan syukur.

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Memikat Kupu-Kupu: Merawat Taman Hati

Next Post

Kekuatan Ada Pada Kehendak: Memahami Filosofi Bruce Lee

munira

munira

Related Posts

Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru

Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru

by munira
May 17, 2025
0

Di banyak negara, tempat ibadah tak lagi sesak oleh suara-suara muda. Barisan bangku kosong di gereja, kuil, atau vihara menjadi...

Saat Senja Menyapa: Nasehat untuk Usia Senja

Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih

by munira
May 17, 2025
0

Apakah Rasulullah Saw. ketika menikah dengan Siti Khadijah menggunakan rukun nikah seperti yang kita kenal hari ini? Tentu saja. Tapi...

Ketika Kecerdasan Berbunga: Antara Kewajiban, Kenikmatan, dan Kejernihan Jiwa

by munira
May 5, 2025
0

Sebagian besar manusia hidup dalam pola yang membelenggu. Mereka terperangkap dalam keharusan, dalam tugas, dalam rutinitas yang tidak dipilih, tidak...

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

by munira
May 3, 2025
0

"Ini walau kulitnya seperti ini, isinya manis, enak, Bu," kata seorang pedagang jeruk di pasar tradisional Indonesia. Kalimat itu sederhana,...

Next Post
Kekuatan Ada Pada Kehendak: Memahami Filosofi Bruce Lee

Kekuatan Ada Pada Kehendak: Memahami Filosofi Bruce Lee

Kejernihan Pikiran: Kunci Sukses di Dunia yang Terus Berputar

Kejernihan Pikiran: Kunci Sukses di Dunia yang Terus Berputar

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru
  • Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira