Oleh Prihandoyo Kuswanto-Ketua Pusat Study Kajian Rumah Pancasila
Keinginan kita semua untuk kembali ke UUD 1945 dan Pancasila yang di mandegani La Nyala Machfud Mataliti rasa nya akan menjadi kenyataan dorongan semakin membesar nya keinginan rakyat untuk meletakan kembali sistem negara berdasarkan Pancasila akan terwujud selama semua elemen bangsa ini bersatu dan mempunyai kesadaran untuk menyelamatkan masadepan anak cucu kita.
Kita ingat pesan Soekarno “Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu-membahu mewujudkannya” – (Soekarno).
Pertarungan pilpres dengan demokrasi liberal free fight liberalisme telah membuat bangsa ini mengalami luka yang sangat dalam .
Pelapukan terhadap Negara bangsa Indonesia semakin hari semakin terasa sejak kesepakatan dan konsensus berbangsa dan bernegara yaitu UUD 1945 diganti dengan UUD 2002.
Mengamandemen UUD 1945 dan membuang Penjelasan UUD 1945 yang berisi pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945 adalah tindakan jahat sama arti nya menghilangkan Panca Sila sebagai Ideologi Negara, sebab tafsir Ideologi negara berdasarkan Pancasila ya UUD 1945 asli, dari pembukaan, batang tubuh dan penjelasannya.
Negara tidak lagi didasarkan pada Panca Sila dan UUD 1945 yang asli. Sebab aliran pemikiran ke Indonesia an telah diamandemen, dari sistem negara berdasarkan Panca Sila menjadi sistem negara Presidenseil yang basisnya individualisme , liberalisme, kapitalisme.
“Saya benci imperialisme. Saya membenci kolonialisme. Dan saya takut konsekuensi perjuangan terakhir mereka untuk hidup. Kami bertekad, bahwa bangsa kami, dan dunia secara keseluruhan, tidak akan menjadi tempat bermain dari satu sudut kecil dunia.” (Soekarno Indonesia menggugat).
Bung Karno dalam pidato di BPUPKI Rapat besar pada tanggal 15-7-2605 dibuka Jam 10.20 mengatakan:
“Maka oleh karena itu jikalau kita betul-betul hendak mendasarkan negara kita kepada faham kekeluargaan, faham tolong menolong, faham gotong royong, faham keadilan sosial, enyakanlah tiap-tiap pikiran,tiap-tiap faham individualisme dan liberalisme daripadanya.”
Jadi mengapa pendiri negeri ini anti terhadap individualisme, liberalisme, kapitalisme? Sebab semua itu sumber dari kolonialisme imperalisme, yang menjadi perjuangan bangsa ini untuk melawannya dengan mengorbankan harta darah, dan nyawa.
Individualisme, liberalisme, kapitalisme juga oleh pendiri negeri ini dianggap sistem yang salah. Sebab telah mengakibatkan kesengsaraan manusia di muka bumi akibat perang dunia ke satu dan perang dunia kedua.
Maka dari itu bangsa ini harus menggugat terhadap amandemen UUD 1945 yang justru bertentangan dengan dasar negara Pancasila.
Akibat diganti nya UUD 1945 dengan UUD 2002. Sistem ketatanegaraan kita tidak sesuai dengan Pancasila dan pembukaan UUD 1945.
“Maka oleh karena itoe, djikalau kita betoel-betoel hendak mendasarkan negara kita kepada faham kekeloeargaan, faham tolong-menolong, faham gotong-royong, faham keadilan sosial, enjah kanlah tiap-tiap pikiran, tiap-tiap faham individualisme dan liberalisme dari padanja……”
Sebercik cahaya telah datang dihari raya yang semua umat Islam merayakan nya penuh kebahagiaan bertemu nya La Nyala Machfud Mataliti dengan Prabowo Subianto membawah angin baru sebab Prabowo dengan Partai Gerindra mempunyai Misi dan Tujuan kembali pada UUD 1945 yang disahkan kan 18 Agustus 1945.
Dengan pertemuan silaturahmi antara La Nyala Machfud Mataliti dengan Prabowo Subianto kita teringat pesan bung Karno diatas “Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu-membahu mewujudkannya” –
Keinginan untuk menyelamatkan bangsa ini kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila bukan sesuatu yang tiba tiba tetapi melalui proses yang panjang kajian -kajian secara akademik telah dilakukan dari kampus ke kampus bahkan pada tanggal 10 Nopember 2023 Rakyat telah berkumpul di Gedung MPR untuk menyampaikan tuntutan kembali ke UUD1945 yang dimotori Bapak Tri Sutrisno mantan Wakil Presiden dan ketua DPD Lanyala Machfud Mataliti yang sehari sebelum nya telah terjadi kesepakatan dengan Ketua MPR Banbang Soesatya akan menerima perwakilan rakyat yang ingin kembali ke UUD1945 pada hari yang sudah menjadi kesepakatan di batalkan sepihak oleh Bambang Soesatya ketua MPR. tetapi rupanya Kita semua tidak putus asa terus berjuang semoga Lanyala Machfud Mataliti ,dan Prabowo Siebianto bisa bersatu mewujudkan penyelamatan masa depan bangsa Indonesia dengan kembali pada Pancasila dan UUD 1945.