Waktu memang adalah penyembuh paling kuat. Ia memiliki cara tersendiri untuk memperbaiki apa yang dulu tampak hancur tak terperbaiki. Terimalah sentuhan lembut waktu dan biarkan ia bekerja dengan keajaibannya dalam hidupmu.
Waktu adalah sang maestro yang diam-diam menari di antara luka dan air mata kita. Dengan kesabaran yang tak terbatas, ia membalut luka-luka yang terdalam, mengubah serpihan hati yang hancur menjadi mosaik yang lebih indah dari sebelumnya. Dalam pelukannya yang tak kasat mata, waktu mengajarkan kita tentang harapan, tentang kekuatan untuk bangkit dari reruntuhan.
Saat kita menyerahkan diri pada alunan waktu, perlahan-lahan kita menyadari bahwa apa yang pernah terasa perih kini mulai memudar. Kehampaan yang dulu menghantui mulai terisi oleh harapan baru. Setiap detik yang berlalu membawa kita lebih dekat kepada kedamaian, kepada penerimaan, dan akhirnya, kepada penyembuhan.
Waktu, dengan segala keajaibannya, memanggil kita untuk percaya pada prosesnya. Untuk menerima bahwa setiap masa sulit akan berlalu, dan dalam setiap ujian, terdapat kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Waktu meminta kita untuk bersabar, untuk membiarkan luka sembuh pada ritmenya sendiri, tanpa paksaan.
Biarkan waktu menyentuh hidupmu dengan kelembutannya yang penuh kasih. Percayalah pada perjalanan ini, karena pada akhirnya, waktu akan menyembuhkan apa yang tak terbayangkan. Dalam keheningan malam atau keramaian siang, dalam detak jantung yang tenang atau dalam haru biru perasaan, waktu akan selalu ada, bekerja tanpa henti untuk memulihkan dan memperbarui kita.
Izinkan waktu menjadi sahabatmu dalam perjalanan ini. Terimalah keajaiban penyembuhan yang dibawanya, dan biarkan setiap detik yang berlalu menjadi bukti bahwa, meskipun perlahan, semuanya akan baik-baik saja.