Dalam demokrasi yang sehat, forum-forum publik seperti “Water Forum” seharusnya menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, kebutuhan, dan kekhawatiran mereka terkait isu-isu penting seperti ketersediaan air bersih, pengelolaan sumber daya air, dan dampak perubahan iklim terhadap pasokan air. Namun, jika forum-forum ini tidak mampu menangkap dan menyalurkan aspirasi masyarakat, maka hal itu mencerminkan catatan buruk bagi demokrasi kita. Berikut adalah beberapa poin kritik yang menyoroti bagaimana “Water Forum” gagal menjadi platform yang aspiratif dan inklusif.
Kurangnya Partisipasi Masyarakat
Salah satu masalah utama dengan “Water Forum” adalah kurangnya partisipasi masyarakat. Forum ini sering kali didominasi oleh elit politik, akademisi, dan perwakilan industri, sementara suara-suara dari masyarakat umum, terutama mereka yang paling terdampak oleh masalah air, sering kali terpinggirkan. Hal ini menciptakan kesenjangan antara keputusan yang diambil di forum dan kebutuhan nyata masyarakat.
Minimnya Transparansi
Transparansi adalah kunci dalam proses demokrasi. Sayangnya, banyak “Water Forum” yang kurang transparan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi tentang agenda, pembahasan, dan hasil forum sering kali tidak disebarkan secara luas kepada publik. Ini menyebabkan masyarakat kehilangan kesempatan untuk memberikan masukan atau mengetahui bagaimana keputusan yang diambil akan mempengaruhi mereka.
Dominasi Kepentingan Ekonomi
Sering kali, forum-forum ini lebih banyak mengakomodasi kepentingan ekonomi daripada kepentingan lingkungan atau sosial. Perwakilan dari sektor industri dan bisnis besar memiliki pengaruh yang tidak proporsional dalam diskusi dan keputusan. Akibatnya, kebijakan yang dihasilkan cenderung lebih menguntungkan perusahaan besar daripada masyarakat yang membutuhkan akses air bersih dan berkelanjutan.
Kurangnya Tindak Lanjut
Salah satu kritik terbesar adalah kurangnya tindak lanjut atas rekomendasi dan keputusan yang dihasilkan dari forum-forum ini. Banyak sekali wacana dan janji yang diucapkan selama forum berlangsung, namun sangat sedikit yang benar-benar diimplementasikan. Hal ini membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap efektivitas forum sebagai alat untuk perubahan nyata.
Tidak Aspiratif terhadap Kelompok Rentan
Kelompok rentan seperti masyarakat adat, petani kecil, dan penduduk pedesaan sering kali tidak terwakili secara memadai dalam “Water Forum”. Padahal, mereka adalah kelompok yang paling merasakan dampak langsung dari kebijakan air. Forum yang tidak aspiratif terhadap kelompok-kelompok ini gagal dalam menjalankan prinsip keadilan sosial yang seharusnya menjadi dasar dari setiap diskusi publik.
Kesimpulan
“Water Forum” yang tidak aspiratif adalah cerminan buruk bagi demokrasi kita. Forum-forum seperti ini seharusnya menjadi tempat di mana setiap suara, terutama dari kelompok yang paling terdampak, dapat didengar dan dipertimbangkan. Untuk memperbaiki keadaan ini, diperlukan langkah-langkah nyata untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, transparansi, dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan. Hanya dengan demikian, “Water Forum” dapat berfungsi sesuai dengan tujuan awalnya, yaitu sebagai wadah untuk mendiskusikan dan mencari solusi atas masalah air yang berkelanjutan dan adil bagi semua lapisan masyarakat.