Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Uncategorized

Dino Patti Jalal : “Menjadi Orang Tua yang Baik: Kontribusi Paling Efektif untuk Perdamaian Dunia”

munira by munira
July 15, 2024
in Uncategorized
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Dino Patti Jalal

Sebagai mantan diplomat, banyak yang bertanya kepada saya bagaimana cara terbaik untuk membantu menciptakan perdamaian dunia di tengah maraknya konflik, perang, dan kekerasan. Jawaban saya selalu sama: siapapun Anda, cara terbaik untuk membantu perdamaian dunia adalah dengan menjadi orang tua yang terbaik bagi anak-anak Anda.

Mengapa demikian? Orang-orang yang berperang di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika berada di luar kontrol kita. Namun, sebagai orang tua, kita memiliki kendali penuh atas anak-anak kita. Mereka berada di bawah naungan kita dan sepenuhnya tergantung pada kita. Orang tua adalah mata rantai pertama dalam perkembangan anak sebelum mereka mulai berteman, bekerja, berorganisasi, dan bermasyarakat. Referensi pertama bagi setiap anak dalam menyikapi dunia adalah orang tuanya.

Nelson Mandela, pemenang Nobel Perdamaian dari Afrika Selatan, pernah berbicara tentang kedua orang tuanya. Meskipun ayahnya meninggal saat Mandela baru berusia sembilan tahun, watak mulia yang ditanamkan ayahnya terus melekat seumur hidupnya. Ini mengingatkan kita bahwa semua orang, kaya atau miskin, berpendidikan tinggi atau tidak, memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi orang tua yang baik atau buruk. Mahatma Gandhi juga pernah berkata, “Children inherit the qualities of their parents,” yang menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak.

Kisah tragis Joseph Stalin, pemimpin Uni Soviet yang membantai jutaan orang, menunjukkan betapa masa kecil yang penuh kekerasan dapat membentuk perilaku yang kejam. Sebaliknya, Malala Yousafzai, pemenang Nobel Perdamaian, dibesarkan dengan kasih sayang yang berlimpah oleh orang tuanya meskipun hidup dalam lingkungan yang tidak menghargai wanita. Kasih sayang dan pendidikan yang baik dari orang tuanya membuat Malala tumbuh menjadi pejuang gigih untuk pendidikan perempuan.

Namun, mencintai anak saja tidak cukup. Adolf Hitler, meskipun dekat dengan ibunya, menjadi pemimpin yang sangat kejam. Bayangkan jika ibunya tidak hanya mencintainya, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai damai dan moralitas, mungkin Perang Dunia Kedua yang dahsyat tidak akan terjadi.

Contoh lain adalah Barack Obama. Ibunya setiap hari membangunkan dia jam 4 pagi untuk belajar bersama. Watak ketekunan, disiplin, dan kecemerlangan yang ditanamkan ibunya akhirnya mengantarkan Obama menjadi Presiden Amerika Serikat. Kita mungkin tidak sempurna, tetapi kita bisa membuat anak kita lebih baik dari kita. Anak-anak kita adalah ibarat kapal kosong yang terserah kita akan diisi apa. Sebagai kapten kapal, isilah kapal tersebut agar anak kita tumbuh menjadi orang yang baik, suka menolong, membela kebenaran, menjunjung keadilan, melindungi yang lemah, dan mencintai perdamaian.

Memberikan kualitas waktu kepada anak-anak kita sangat penting. Ini berarti Anda tidak hanya perlu menyediakan quality time, tetapi juga kuantitas waktu yang cukup. Walaupun Anda tidak punya waktu untuk menjadi diplomat atau relawan di daerah konflik, jika anak Anda tumbuh menjadi orang yang cinta damai, Anda sudah menanamkan investasi yang berharga untuk perdamaian dunia.

Investasi perdamaian ini bisa dilihat dari keluarga saya. Kakek saya, seorang guru miskin di desa terpencil di Bukittinggi, berhasil mendidik anaknya menjadi diplomat yang membantu membenahi hukum laut internasional, menjadi fondasi penting bagi perdamaian dunia. Saya menyebut ini bukan untuk pamer, tetapi untuk menunjukkan bahwa kasih sayang dan pendidikan dari orang tua dapat menjadi investasi yang terus berkembang bagi perdamaian dunia.

Ketika Anda melihat konflik dan kekerasan di TV, Anda bisa berkata bahwa setidaknya Anda telah membesarkan anak Anda menjadi orang yang baik dan pencinta damai. Jika semakin banyak orang tua melakukan hal yang sama, saya yakin dunia kita akan menjadi tempat yang lebih damai dan lebih baik. Inilah kontribusi nyata yang bisa kita berikan untuk perdamaian dunia.

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apakah Indonesia itu Negara Federal atau Kesatuan?

Next Post

Perjalanan Politik SBY: Dari “Can Do No Wrong” ke “Might Be Wrong”

munira

munira

Related Posts

Jeruji yang Kita Bangun Sendiri

Jeruji yang Kita Bangun Sendiri

by munira
May 2, 2025
0

Apa pun keadaan hidupmu saat ini — perceraian, kehilangan, kegagalan, kehancuran — bahkan bila dunia seolah runtuh di sekelilingmu, ketahuilah:...

Syurga Itu Mahal Sekali – Tiket Terakhir Bernama “La ilaha illallah”

by munira
April 29, 2025
0

Tak ada janji yang lebih indah, dan tak ada harga yang lebih mahal. Syurga, dalam keyakinan seorang Muslim, bukanlah sekadar...

Dalam Sepasang Simbol Kasih: Melati dan Mawar

Kecantikan dan Keanggunanmu Laksana Mawar Merah.

by munira
March 10, 2025
0

Dirimu indah seindah bunga mawar merah. Mawar yang harum dan mewangi.. Mawar merah lambang cinta abadi. Kuhadiahkan mawar merah untuk...

Sandiwara Kedustaan di Istana

Sandiwara Kedustaan di Istana

by munira
March 8, 2025
0

Langit malam tak lagi sekadar gelap, tetapi menyimpan bisikan-bisikan dusta yang bergema di lorong-lorong kekuasaan. Istana berdiri megah, namun di...

Next Post
Perjalanan Politik SBY: Dari “Can Do No Wrong” ke “Might Be Wrong”

Perjalanan Politik SBY: Dari "Can Do No Wrong" ke "Might Be Wrong"

Kesetiaan Tanpa Batas: Pelajaran dari Anjing untuk Manusia

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Ketika Mekar Menjadi Revolusi yang Lembut
  • Mereka yang Hidup dalam Doa, dan Mereka yang Hanya Jadi Bangkai
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira