Manusia hidup dalam jejaring kompleks antara pengalaman, pengamatan, dan interaksi sosial. Keyakinan, baik agama maupun ideologi, jarang lahir dalam ruang...
Read morePertanyaan tentang asal-usul kehidupan manusia sering dijawab secara sederhana: “Manusia hidup karena ada ruh.” Jawaban ini seolah-olah final, padahal sesungguhnya...
Read moreKetika nafas terakhir dilepaskan, manusia tidak benar-benar hilang. Tubuh yang ditinggalkan jiwa hanyalah sebuah gugus unsur alam: karbon, kalsium, fosfor,...
Read moreManusia, seperti segala sesuatu yang hidup, hanyalah bagian kecil dari jaringan kosmos yang luas. Dalam kehidupan, kita merasa istimewa—berpikir, mencipta,...
Read moreBy Ali Syarief Hidup adalah tarian di atas panggung waktu yang fana. Setiap langkah mendekat pada akhir yang pasti, namun...
Read moreKita duduk tenang di bangku bus, membiarkan roda melaju tanpa kita tahu siapa sang pengemudi. Kita menyerahkan diri pada gelombang...
Read moreKetika Sang Buddha ditanya, “Apakah lebih baik berjalan sendiri atau bersama?”Beliau menjawab, “Lebih baik berjalan sendiri daripada berjalan bersama orang...
Read morePadahal, berpikir adalah napas dari iman. Tanpa itu, religiusitas bisa menjadi sekadar seragam: dikenakan di luar, tapi kosong di dalam....
Read moreSejarah panjang peradaban manusia menunjukkan bahwa kepercayaan kepada Tuhan hadir seiring keterbatasan manusia dalam memahami alam semesta. Petir, badai, gempa,...
Read moreSejarah manusia tidak pernah lepas dari usaha memahami sesuatu yang melampaui jangkauan nalar. Fenomena alam—petir yang menyambar, gempa bumi yang...
Read more© 2023 Munira