Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Fiksi

Ketika Emosional Membajak Rasional

Ketika Lingkungan Menjadi Kebenaran

munira by munira
October 1, 2025
in Fiksi, Opinion
0
Share on FacebookShare on Twitter

Manusia hidup dalam jejaring kompleks antara pengalaman, pengamatan, dan interaksi sosial. Keyakinan, baik agama maupun ideologi, jarang lahir dalam ruang hampa. Seringkali, apa yang diyakini seseorang bukan hasil pemikiran rasional mendalam, melainkan pantulan dari lingkungannya—keluarga, teman, komunitas, atau budaya yang ia masuki sejak dini.

Pragmatisme mengajarkan bahwa kebenaran, dalam banyak kasus, adalah apa yang bekerja bagi individu dalam konteks sosialnya. Ketika banyak aliran agama diyakini orang, kepercayaan itu jarang diperoleh melalui bukti empiris atau logika yang universal. Ia hadir karena seseorang tumbuh dalam lingkungan yang memberi rasa aman, diterima, dan “benar” jika mengikuti ajaran itu. Lingkungan itu menjadi filter pengalaman: yang dianggap benar adalah yang didukung dan diulang oleh komunitasnya.

Hal ini tidak selalu berarti salah. Kebenaran yang lahir dari lingkungan bisa membawa rasa stabilitas, identitas, dan orientasi moral. Namun, ia juga menunjukkan keterbatasan rasionalitas manusia. Keyakinan yang diterima secara sosial sering lebih kuat daripada yang dibangun melalui analisis kritis. Kita menyebut ini sebagai kebenaran pragmatis, yang berfungsi untuk bertahan dan menyesuaikan diri, bukan untuk menembus esensi objektif.

Ironinya, manusia bisa memegang keyakinan yang berbeda, bahkan bertentangan, namun masing-masing merasa “benar” karena lingkungannya mendukungnya. Di sinilah pragmatisme menekankan fleksibilitas rasionalitas: rasio bukanlah hakim absolut, melainkan alat untuk menyesuaikan diri dengan dunia sosial dan emosional yang kompleks.

Akhirnya, memahami keyakinan manusia berarti melihat bukan hanya logikanya, tetapi juga jaringan sosial yang menopangnya. Lingkungan memberi warna, emosi memberi intensitas, dan akal sering kali mengikuti—bukan memimpin. Dalam dunia yang penuh pluralitas, kita sadar bahwa “benar” bukan hanya soal bukti, tetapi soal konteks dan fungsi dalam kehidupan manusia.


 

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apakah Manusia Hidup Karena Ruh?

Next Post

🌾 Berjalan Pergi Bukanlah Kelemahan — Itu Kebijaksanaan

munira

munira

Related Posts

Menapaki Tiga Tempat untuk Memahami Hidup

Menapaki Tiga Tempat untuk Memahami Hidup

by munira
October 13, 2025
0

Untuk benar-benar memahami apa itu hidup, kita harus mengunjungi tiga tempat: rumah sakit, penjara, dan pemakaman. Di rumah sakit, kita...

🌾 Berjalan Pergi Bukanlah Kelemahan — Itu Kebijaksanaan

by munira
October 13, 2025
0

Pagi itu, embun masih menggantung di ujung daun. Langit berwarna abu-abu muda, seolah ragu antara menurunkan hujan atau memberi cahaya....

Apakah Manusia Hidup Karena Ruh?

Apakah Manusia Hidup Karena Ruh?

by munira
September 30, 2025
0

Pertanyaan tentang asal-usul kehidupan manusia sering dijawab secara sederhana: “Manusia hidup karena ada ruh.” Jawaban ini seolah-olah final, padahal sesungguhnya...

Manusia yang Pulang ke Rahim Bumi

Manusia yang Pulang ke Rahim Bumi

by munira
September 30, 2025
0

Ketika nafas terakhir dilepaskan, manusia tidak benar-benar hilang. Tubuh yang ditinggalkan jiwa hanyalah sebuah gugus unsur alam: karbon, kalsium, fosfor,...

Next Post

🌾 Berjalan Pergi Bukanlah Kelemahan — Itu Kebijaksanaan

Menapaki Tiga Tempat untuk Memahami Hidup

Menapaki Tiga Tempat untuk Memahami Hidup

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Menapaki Tiga Tempat untuk Memahami Hidup
  • 🌾 Berjalan Pergi Bukanlah Kelemahan — Itu Kebijaksanaan
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira