Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Ekonomi

Bahaya Akibat Kemiskinan bagi Kemajuan Suatu Bangsa

munira by munira
July 1, 2024
in Ekonomi, News
0
Share on FacebookShare on Twitter

Kemiskinan adalah momok yang dapat menghambat kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. Saat ini, Indonesia masih menghadapi masalah kemiskinan yang signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa hingga Maret 2024, sebanyak 25,22 juta penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan. Angka ini setara dengan jumlah penduduk Malaysia atau Australia, atau empat kali lipat dari populasi Singapura. Ini adalah jumlah yang sangat signifikan dan mencerminkan tantangan besar yang harus diatasi.

### Dampak Kemiskinan terhadap Kemajuan Bangsa

1. **Terhambatnya Pembangunan Manusia**: Kemiskinan menghalangi akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi. Anak-anak dari keluarga miskin sering kali putus sekolah karena tidak mampu membiayai pendidikan. Hal ini menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan yang berujung pada rendahnya produktivitas dan daya saing di pasar tenaga kerja.

2. **Meningkatnya Kesenjangan Sosial**: Kemiskinan yang tersebar di seluruh wilayah, terutama di Jawa dan Sumatera, menciptakan kesenjangan sosial yang semakin lebar. Pada Maret 2024, tingkat kemiskinan di pedesaan mencapai 11,79 persen sementara di perkotaan 7,09 persen. Disparitas ini dapat memicu konflik sosial dan ketidakstabilan politik yang berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.

3. **Beban Ekonomi Nasional**: Kemiskinan menambah beban ekonomi nasional karena pemerintah harus menyediakan berbagai program bantuan sosial. Anggaran yang seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur, inovasi, dan pengembangan teknologi, terpaksa dialokasikan untuk mengatasi kemiskinan.

4. **Penurunan Kualitas Hidup**: Penduduk miskin sering kali tidak memiliki akses ke layanan kesehatan yang memadai. Hal ini mengakibatkan tingginya angka kematian ibu dan bayi, malnutrisi, dan berbagai penyakit menular yang sebenarnya dapat dicegah. Kualitas hidup yang rendah memperpanjang lingkaran kemiskinan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

### Tantangan dan Upaya Mengatasi Kemiskinan

Meski terdapat penurunan angka kemiskinan, dari 25,9 juta penduduk pada tahun sebelumnya menjadi 25,22 juta orang pada Maret 2024, tantangan untuk menghilangkan kemiskinan masih besar. Perjuangan mengurangi kemiskinan di pedesaan tampak lebih berhasil dibandingkan di perkotaan. Namun, jarak kemiskinan antara perkotaan dan pedesaan masih cukup lebar.

Distribusi kemiskinan tertinggi berada di Jawa dan Sumatera, dengan 13,42 juta orang di Jawa dan 5,55 juta orang di Sumatera hidup dalam kemiskinan. Selain itu, provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi adalah Papua Pegunungan sebesar 32,7 persen, sedangkan Bali memiliki angka kemiskinan terendah sebesar 4,00 persen.

### Harapan dan Target Masa Depan

Selama satu dekade terakhir, jumlah penduduk miskin telah berkurang sebanyak 3,06 juta orang atau turun 2,22 persen. Pada tahun 2014, tingkat kemiskinan berada pada level 11,25 persen dan pada Maret 2024 menjadi 9,03 persen. Pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan turun menjadi 7-8 persen pada tahun 2025.

Namun, untuk mencapai target ini, diperlukan upaya yang lebih terfokus dan strategis. Pemerintah perlu memperkuat program-program pengentasan kemiskinan, meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan, serta menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkualitas. Dengan demikian, diharapkan Indonesia dapat benar-benar mengurangi tingkat kemiskinan secara signifikan dan memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan untuk hidup sejahtera dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.

### Kesimpulan

Kemiskinan adalah masalah serius yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan dan kemajuan suatu bangsa. Di Indonesia, kemiskinan masih menjadi tantangan besar meskipun telah terjadi penurunan angka kemiskinan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan strategi yang tepat dan komitmen bersama, Indonesia dapat terus bergerak maju menuju negara yang lebih adil dan sejahtera, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kehidupan yang lebih baik.

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mengapa Di Jepang Banyak Terjadi Bunuh Diri?

Next Post

Musim Pendakian Gunung Fuji Dimulai dengan Biaya Baru dan Langkah Pengendalian Kerumunan

munira

munira

Related Posts

Berkarya Tanpa Pamrih: Learning By Doing

Berkarya Tanpa Pamrih: Learning By Doing

by munira
February 11, 2025
0

Seringkali, dalam kehidupan kita, kita terjebak dalam lingkaran teori dan bayang-bayang konsep-konsep abstrak yang menggoda. Kita mendalami buku, mengikuti pelatihan,...

Tragedi di Kumbh Mela 2025: 30 Orang Tewas dalam Desak-Desakan Massa

Tragedi di Kumbh Mela 2025: 30 Orang Tewas dalam Desak-Desakan Massa

by munira
February 2, 2025
0

Kumbh Mela, festival keagamaan terbesar di dunia, kembali digelar di Prayagraj, Uttar Pradesh, India. Namun, perayaan suci yang seharusnya menjadi...

Bunuh Diri Anak di Jepang Capai Rekor 527 Kasus pada 2024

by munira
January 30, 2025
0

TOKYO,-Sebanyak 527 anak yang bersekolah di tingkat SD, SMP, dan SMA di Jepang meninggal karena bunuh diri pada tahun lalu,...

China Town Yokohama Semarak dengan Lentera Naga Sambut Tahun Baru Imlek 2025

China Town Yokohama Semarak dengan Lentera Naga Sambut Tahun Baru Imlek 2025

by munira
January 30, 2025
0

Yokohama, Jepang – Ribuan pengunjung memadati kawasan Pecinan Yokohama pada Rabu (29/1) untuk merayakan Tahun Baru Imlek yang menandai dimulainya...

Next Post
Musim Pendakian Gunung Fuji Dimulai dengan Biaya Baru dan Langkah Pengendalian Kerumunan

Musim Pendakian Gunung Fuji Dimulai dengan Biaya Baru dan Langkah Pengendalian Kerumunan

Jepang Akan Mewajibkan Produsen Menggunakan Plastik Daur Ulang

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru
  • Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira