Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Uncategorized

ARTI KONSTITUSI : Negara Terlarang Dipimpin Presiden Berwatak Binatang

munira by munira
February 25, 2024
in Uncategorized
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh M Yamin Nasution-Pemerhati Hukum

Negara & Tujuannya

Negara Adalah penyatuan individu kedalam komunitas, tujuan utamanya adalah perlindungan dan kesejahtraan bagi setiap Individu (Eduard Mahirs, 1835). Dan dalam pengaturannya dibuat satu konsep aturan dasar yang disebut Konstitusi.

Theory negara telah dibahas dan ditulis sejak Abad ke 3 dan Abad ke 4. Theory negara di ambil dari konsep dasar kekristenan, yang mengatakan:

Sesuai dengan perintah keyakinan Kristen, agar mereka berkumpul bersama, Perintah dalam kitab mereka mengatakan: (padahal kita belum membagi negara-negara di antara kita), kamu harus membaginya di antara kamu sehingga masing-masing boleh menggantikan tempatnya sesuai dengan nomor anda (Di kutip dari: ПЕNCшTнр: Juruselamat, dalam bahasa Sahidik, yang mengoreksi bahasa Koptik).

Dalam pengelolaan pemerintah Negara, maka dibuat suatu konsep hukum yang yang disebut Konstitusi, konsep ini dapat tertulis maupun tidak tertulis. Saat ini seperti Inggris dan Slandia Baru.

Konstitusi dalam perkembangannya terus menerus mengalami perubahan, hal ini disebabkan pengaruh sosiologis, seperti; Adat istiadat, Agama, dan teknologi.

Konstitusi

Dasar kata KONSTITUSI adalah Ni-Kanōn nte ni  Apostolos atau Kanōn Apostolos atau Konstitusi Apostolos. Adapun terjemahan dari Romawi ‘cume, statuere’ dan Prancis ‘constituer’ adalah pengembangan paska Konstitusi ini.

Seperti yang disebutkan pada bagian sebelumnya bahwa, pembahasan tentang hal ini telah dilakukan pada Abad ke 3 dan Abad ke 4.

Konstitusi Apostolik karya Santo Clemens Romanus (Romawi) telah banyak dikenal masyarakat Yunani kuno melalui media tertulis. Konstitusi ini dianggap sebagai sumber awal, dan disebut juga sebagai Konstitusi para Rasul (Henry Tattam,1848).

Dalam edisi Konsili (Labbe dan Cossart, 1671) Paris, menuliskan catatan tentang rumusan Konstitusi, bahkan menjadi inspirasi besar jejak kuno dalam bernegara.

Dalam perdebatan dewan-dewan keuskupan, menurut catatan (Mansi, 1759), Konstitusi Apostolik dibahas dan di perdebatkan pada Konsili illiberalisme tahun 309 Masehi, dan Konsili Nicea Tahun 329 Masehi.

Konsep Konstitusi tak tertulis yang digunakan terdahulu, sebagai cikal bakal lahirnya theory negara yaitu, bagaimana tokoh-tokoh masyarakat di undang dan membahas tentang sikap antisipasi masalah dan penangan masalah berupa; perlindungan masyarakat, kesejahtraan ekonomi dan seterusnya.

Maka, tuntutan bagi tokoh-tokoh masyarakat adalah kebijaksanaan tertinggi, etika moral yang menjadi fondasi utama, konsep ini disebut sebagai statecraft.

Konstitusi Apostolik disebutkan sebagai The Doctrine of Apostles, usia pertama kekuasaan ke Kristenan dan Gereja dalam mengatur masyarakat sipil (Johann Joseph Ignaz von Döllinger, 1877), dan memiliki pengaruh besar hingga ke Indonesia baik pra kemerdekaan maupun paska, melalui konsep hukum yang berlaku.

Konsep hukum tersebut dapat dilihat dari sisi Konstitusi (UUD-NRI 1945), seperti tradisi negara hukum, tradisi pengambilan sumpah Presiden dan pejabat lain, walaupun terlihat sakral dan agamis pada dasarnya jauh dari konsep Islam.

Baca juga : https://fusilatnews.com/vox-populi-vox-dei-persatuan-gereja-wihara-mesjid-wajib-keluarkan-fatwa-haram-pemimpin-dilantik-dari-hasil-curang/

Demikian juga dalam Hukum Pidana, konsep yang sama hingga saat ini masih mudah di temukan di Indonesia. Contohnya, Pasal 284 KUHP yang mengatur tentang perzinahan, doktrin ini berasal dari Matius 19:6, bahwa yang dimaksud dalam perzinahan adalah mereka yang telah memiliki suami atau istri, dimana salah satunya melakukan hubungan dengan orang lain, maka disebut zinah (kanonieke recht & overspel).

Dalam perkembangannya, termasuk Konstitusi Indonesia banyak melakukan perubahan, walaupun mayoritas kopipas, sehingga mempengaruhi pengetahuan dalam tataran praktis. (Baca : https://fusilatnews.com/konstitusi-negara-kopipas-perzinahan-pelacur-intelektual-hukum-dan-pelacur-politik-melahirkan-anak-haram-konstitusi/)

Namun konsep moral adalah tuntutan utama Konstitusi, dilandaskan daripada agama, walaupun dalam sejarah Roman Empire, skandal-skandal yang dilakukan oleh pimpinan negara yang bekerja sama dengan sebagian pimpinan gereja untuk melakukan korupsi dan perbuatan semena-mena saat berkuasa, hendaknya menjadi pelajaran bagi kekuasaan saat ini.

Kesempurnaan moral tentunya sulit dicapai oleh setiap manusia, namun bagi setiap pemimpin diseluruh dunia, khusunya Indonesia harus menyepakati bahwa moral seorang pemimpin sangat di perlukan, seorang pemimpin harus mampu merasakan perasaan dari keseluruhan masyarakatnya, sehingga tak menyinggung, melukai perasaan masyarakat dibawah, penyebab pertikaian antara pendukung- non pendukung, dan seorang pemimpin harus mempu menjadi tauladan.

Bila seorang presiden memiliki prilaku seperti binatang, maka mayoritas pejabat dibawahnya, serta pendukungnya dipastikan berprilaku lebih buas, dan negara dipastikan tak berbeda seperti kebun binatang.

Perusakan dan pelanggaran terhadap konstitusi yang dilakukan atau dibiarkan seorang presiden, disuatu negara, dapat di pastikan bahwa presiden memiliki watak binatang yang menjadi hama yang akan merusak tatanan kehidupan bernegara, dan akan menjadi penyebab utama gagalnya panen.

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

“TOLOHEOR” (Mata Keranjang)

Next Post

Membaca Pertarungan Anak-Anak Presiden “Gibran dan AHY” Merebut Kursi Indonesia Satu

munira

munira

Related Posts

Jeruji yang Kita Bangun Sendiri

Jeruji yang Kita Bangun Sendiri

by munira
May 2, 2025
0

Apa pun keadaan hidupmu saat ini — perceraian, kehilangan, kegagalan, kehancuran — bahkan bila dunia seolah runtuh di sekelilingmu, ketahuilah:...

Syurga Itu Mahal Sekali – Tiket Terakhir Bernama “La ilaha illallah”

by munira
April 29, 2025
0

Tak ada janji yang lebih indah, dan tak ada harga yang lebih mahal. Syurga, dalam keyakinan seorang Muslim, bukanlah sekadar...

Dalam Sepasang Simbol Kasih: Melati dan Mawar

Kecantikan dan Keanggunanmu Laksana Mawar Merah.

by munira
March 10, 2025
0

Dirimu indah seindah bunga mawar merah. Mawar yang harum dan mewangi.. Mawar merah lambang cinta abadi. Kuhadiahkan mawar merah untuk...

Sandiwara Kedustaan di Istana

Sandiwara Kedustaan di Istana

by munira
March 8, 2025
0

Langit malam tak lagi sekadar gelap, tetapi menyimpan bisikan-bisikan dusta yang bergema di lorong-lorong kekuasaan. Istana berdiri megah, namun di...

Next Post
Membaca Pertarungan Anak-Anak Presiden “Gibran dan AHY” Merebut Kursi Indonesia Satu

Membaca Pertarungan Anak-Anak Presiden “Gibran dan AHY” Merebut Kursi Indonesia Satu

Apa Kata KPU, Mengapa Tambahan Suara PSI Melonjak ?

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru
  • Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira