Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home News

Dosen UGM Kritik Keras KPU Terkait Gaya Militer Semakin Menguat

munira by munira
September 23, 2023
in News
0
Share on FacebookShare on Twitter

Pasukan itu lah yang sempat cekcok dengan sejumlah pimpinan partai politik ketika KPU RI menerima pendaftaran bakal caleg pada awal Mei 2023 lalu. Kejadian pertama adalah ketika Pasukan Jagat Saksana saling dorong dan adu mulut dengan sejumlah kader PAN di depan pagar masuk. Akibatnya, Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sempat kesulitan masuk  

Jakarta – Fusilatnews – Selama sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik tujuh komisioner KPU RI terkait regulasi kuota caleg perempuan di Ruang Sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), di Jakarta Jumat (22/9) mendorong Dosen ilmu politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Abdul Gaffar Karim mengkritik Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena lembaga demokrasi itu semakin bergaya militer.

Beritndak sebagai saksi ahli dalam sidang di DKPP, pada bagian akhir pandangannya, menurut Gaffar seluruh komisioner KPU RI berasal dari kalangan masyarakat sipil. Tapi, mereka tidak menjadikan nilai moral masyarakat sipil sebagai rujukan dalam membuat kebijakan.

Gaffar juga menilai para pimpinan KPU diperlakukan bak pejabat negara dengan segala dukungan finansial, fasilitas, dan pelayanan yang melebihi pejabat eselon 1 pemerintahan.

“Belakangan, bahkan nuansa militerisme terasa menguat di lembaga kepemiluan,” kata Gaffar, peneliti yang fokus meriset topik tata kelola pemilu dan masyarakat sipil, itu.

“Angan-angan ideal bahwa mereka (komisioner KPU) akan membawa dan menjaga kegelisahan civil society di ranah negara sangat sulit terwujud dengan situasi ini. Yang cenderung terjadi adalah ilusi kenyamanan sebagai pejabat negara,” kata Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM itu.

Menanggapi  kritik tersebut, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mempertanyakan apakah gaya militer yang dimaksud berkenaan dengan ditinggikan pagar Kantor KPU RI dan diperbaruinya seragam satpam.

“Selama ini satpam kita tidak pernah dilatih. Ini bukan dalam rangka menunjukkan gaya atau style militerisme, tidak,” kata Hasyim.

Dia menjelaskan, pungutan satpam KPU bertujuan untuk meningkatkan pengamanan. “Kalau menggunakan teori yang sering disebut-sebut Mas Gaffar Karim kan ‘si vis pacem, para bellum’ (jika kau mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang). Jadi kami harus bersiap-siap untuk mengamankan diri,” ujarnya.

Berikutnya, Hasyim juga mempertanyakan apakah kritik nuansa militer itu karena orientasi tugas komisioner baru KPU provinsi dan kabupaten/kota melibatkan Resimen Induk Kodam Jayakarta (Rindam Jaya) dan digelar di markas resimen yang bertugas menggembleng prajurit TNI AD itu.

Dia menjelaskan, pelibatan pihak militer itu bertujuan untuk menyeragamkan pemahaman komisioner KPU dari tingkat pusat hingga daerah.

“Kita buat orientasi tugas di Rindam Jaya dalam rangka karena situasi lapangan yang dihadapi memang keras. Supaya kemudian tetap sehat, tetap dalam organisasi yang tertib, dan untuk membangun pemahaman yang seragam,” kata mantan Kepala Satuan Koordinasi Wilayah Banser NU Jawa Tengah itu.

Meski KPU bekerja sama dengan TNI dan Polri, Hasyim menegaskan bahwa dirinya dan pimpinan KPU lainnya tidak bergaya militer ketika berkomunikasi dengan masyarakat sipil. Contohnya, ia tidak pernah memposisikan diri seolah-olah orang militer ketika berelasi dengan Gaffar.

“Jadi, tidak ada perubahan sikap, pandangan yang menjadikan kami ini dari masyarakat sipil kemudian berubah perilaku dan cara pandang menjadi militerisme,” kata Hasyim, sosok yang juga berprofesi sebagai dosen hukum tata negara di Universitas Diponegoro itu.

Berdasarkan pengamatan jurnalis meliput di Kantor KPU RI dalam setahun terakhir, memang pengamanan di sana semakin hari semakin ketat. Terbaru, satpam KPU, yang saban hari mengenakan baret merah, selalu memeriksa jok sepeda motor para jurnalis yang datang meliput. Setiap wartawan juga diharuskan membuka helm dan jaket.

Dari sisi infrastruktur, perubahan dalam beberapa bulan terakhir tidak hanya terjadi pada pagar Kantor KPU RI yang semakin tinggi dan kokoh. Di dekat pagar itu, dibuat pula dua pos kecil. Di setiap pos, selalu ada satu satpam yang berdiri tegap, menghadap ke jalan, dan diam mematung seperti petugas jaga markas militer.

Pada Desember 2022, KPU RI memberikan perlengkapan menyerupai pasukan anti huru-hara kepolisian kepada 100 satpam yang bertugas di lembaga penyelenggara pesta demokrasi itu. Mereka masing-masing mendapatkan rompi, helm, tameng, dan pentungan. Diberikan pula 10 sepeda motor trail. Ketika itu, diresmikan penanaman Pasukan Jagat Saksana bagi satpam KPU.

Pasukan itu lah yang sempat cekcok dengan sejumlah pimpinan partai politik ketika KPU RI menerima pendaftaran bakal caleg pada awal Mei 2023 lalu. Kejadian pertama adalah ketika Pasukan Jagat Saksana saling dorong dan adu mulut dengan sejumlah kader PAN di depan pagar masuk. Akibatnya, Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sempat kesulitan masuk.

Sehari berselang, Pasukan Jagat Saksana adu mulut dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerinda, Habiburokhman. Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu cekcok karena merasa dipersulit masuk oleh Pasukan Jagat Saksana, meski sudah menunjukkan id card tamu KPU.

Habiburokhman mengatakan, Pasukan Jagat Saksana seharusnya dievaluasi sejak terjadinya cekcok dengan kader PAN. “Baru dikasih kekuasaan sedikit sudah sangat otoritatif,” ujarnya melontarkan kritik, ketika itu.

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Refraction Rates of School Age Children Increase, Due to High Use of Gadgets?

Next Post

Pemerintah Berangkatkan 2.000 Peserta Magang ke Jepang, Upayakan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia

munira

munira

Related Posts

Tragedi di Kumbh Mela 2025: 30 Orang Tewas dalam Desak-Desakan Massa

Tragedi di Kumbh Mela 2025: 30 Orang Tewas dalam Desak-Desakan Massa

by munira
February 2, 2025
0

Kumbh Mela, festival keagamaan terbesar di dunia, kembali digelar di Prayagraj, Uttar Pradesh, India. Namun, perayaan suci yang seharusnya menjadi...

Bunuh Diri Anak di Jepang Capai Rekor 527 Kasus pada 2024

by munira
January 30, 2025
0

TOKYO,-Sebanyak 527 anak yang bersekolah di tingkat SD, SMP, dan SMA di Jepang meninggal karena bunuh diri pada tahun lalu,...

China Town Yokohama Semarak dengan Lentera Naga Sambut Tahun Baru Imlek 2025

China Town Yokohama Semarak dengan Lentera Naga Sambut Tahun Baru Imlek 2025

by munira
January 30, 2025
0

Yokohama, Jepang – Ribuan pengunjung memadati kawasan Pecinan Yokohama pada Rabu (29/1) untuk merayakan Tahun Baru Imlek yang menandai dimulainya...

Tidur Isi Ulang Energy, Ia Investasi

Tidur Isi Ulang Energy, Ia Investasi

by munira
December 9, 2024
0

Tidur. Sebuah kata sederhana yang terkadang diabaikan, padahal ia adalah kunci utama bagi kesehatan tubuh dan pikiran kita. Dalam kehidupan...

Next Post
Pemerintah Berangkatkan 2.000 Peserta Magang ke Jepang, Upayakan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia

Pemerintah Berangkatkan 2.000 Peserta Magang ke Jepang, Upayakan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia

Apa Pentingnya Belajar Cross Culture

Apa Pentingnya Belajar Cross Culture

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Ketika Mekar Menjadi Revolusi yang Lembut
  • Mereka yang Hidup dalam Doa, dan Mereka yang Hanya Jadi Bangkai
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira