Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Education

Menapaki Cahaya Pengetahuan: Keangkuhan dan Ketidaktahuan sebagai Musuh Manusia

munira by munira
May 30, 2024
in Education, Opinion
0
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam keheningan malam, cahaya bulan menyelinap di antara pepohonan, menciptakan bayangan yang menari di bawahnya. Di dalam kedalaman pikiran manusia, terdapat suatu kebenaran yang menggeliat, sebuah ungkapan yang membawa makna mendalam: “the only thing more dangerous than arrogance is ignorance” – satu-satunya hal yang lebih berbahaya dari keangkuhan adalah ketidaktahuan.

Dalam aliran kehidupan yang tak pernah berhenti mengalir, kita sering kali menemui keangkuhan. Ia mengendap dalam hati manusia seperti sebuah virus, menghambat perkembangan dan menghalangi cahaya pengetahuan. Keangkuhan, seperti duri yang tajam, menusuk ke dalam jiwa dan menciptakan jurang yang memisahkan manusia dari manusia lainnya. Namun, tersembunyi di balik tirai keangkuhan yang gemilang, terdapat musuh yang lebih berbahaya: ketidaktahuan.

Ketidaktahuan adalah kegelapan yang mengancam untuk meluluhlantakkan segala yang kita bangun. Ia adalah bayangan yang mengintai di sudut-sudut pikiran kita, menutupi mata kita dari cahaya pengetahuan. Ketidaktahuan, meski terlihat seperti sebuah keadaan alami, sebenarnya adalah kutukan yang membelenggu manusia dalam kebodohan. Ia membuat kita terjerat dalam siklus ketidaktahuan, memisahkan kita dari kebenaran yang seharusnya kita dapatkan.

Dalam dunia yang dipenuhi oleh keangkuhan dan ketidaktahuan, manusia sering kali terjebak dalam labirin kebingungan. Mereka memperjuangkan kebenaran dengan senjata keangkuhan, tanpa menyadari bahwa ketidaktahuan adalah musuh yang sebenarnya. Mereka berlari ke arah cahaya yang palsu, tanpa menyadari bahwa kebenaran sejati tersembunyi di balik kabut ketidaktahuan.

Namun, di tengah kegelapan itu, terdapat cahaya kecil yang bersinar. Ia adalah cahaya pengetahuan yang mengilhami jiwa manusia, membimbing mereka keluar dari kegelapan yang menyesatkan. Dalam cahaya itu, manusia menemukan kebenaran yang telah lama mereka cari. Mereka menyadari bahwa keangkuhan dan ketidaktahuan adalah dua sisi dari koin yang sama, musuh yang harus mereka lawan.

Dengan mengangkat panji pengetahuan, manusia dapat mengalahkan keangkuhan dan ketidaktahuan. Mereka dapat menyongsong masa depan yang penuh harapan, di mana kebenaran dan kebijaksanaan menjadi panduan utama. Dalam perjalanan mereka, mereka menyadari bahwa keangkuhan adalah batu loncatan menuju kegagalan, sementara ketidaktahuan adalah jurang yang harus mereka lewati.

Dalam kedalaman malam yang sunyi, manusia berdiri tegak di bawah cahaya bulan. Mereka mengangkat panji pengetahuan tinggi-tinggi, siap untuk menaklukkan keangkuhan dan ketidaktahuan. Mereka tahu bahwa hanya dengan menempuh perjalanan ini, mereka dapat menemukan makna sejati dari kehidupan.

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Cicilan Rumah 138 Tahun? Tapera ala Pemerintah Jokowi Bikin Ngakak!

Next Post

Kesombongan: Bayangan Angkuh di Tengah Kegelapan

munira

munira

Related Posts

Agama Tuhan Itu Ringan: Angin yang Menyejukkan Hati

Agama Tuhan Itu Ringan: Angin yang Menyejukkan Hati

by munira
November 3, 2025
0

Agama sering kali terdengar berat. Kita melihatnya melalui kata-kata manusia: larangan yang menumpuk, hukum yang tak terhitung, dan dosa yang...

Die With Zero

Die With Zero

by munira
October 26, 2025
0

Ada satu gagasan yang pelan-pelan menantang cara kita memandang hidup dan uang. Bukan dari ruang kuliah ekonomi, bukan pula dari...

Saya Pasti Masuk Syurga

Saya Pasti Masuk Syurga

by munira
October 19, 2025
0

Saya ini bukan orang suci, tapi saya yakin seratus persen — bukan hanya yakin, haqul yaqin — saya pasti masuk...

Menapaki Tiga Tempat untuk Memahami Hidup

Menapaki Tiga Tempat untuk Memahami Hidup

by munira
October 13, 2025
0

Untuk benar-benar memahami apa itu hidup, kita harus mengunjungi tiga tempat: rumah sakit, penjara, dan pemakaman. Di rumah sakit, kita...

Next Post
Kesombongan: Bayangan Angkuh di Tengah Kegelapan

Kesombongan: Bayangan Angkuh di Tengah Kegelapan

Janji Manis Menjadi Mimpi Yang Tertunda

Janji Manis Menjadi Mimpi Yang Tertunda

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Bunda Lucia Soetanto
  • Agama Tuhan Itu Ringan: Angin yang Menyejukkan Hati
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira