Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Cross Cultural

Menutup Spot Foto dengan Latar Belakang Gunung Fuji: Sebuah Tindakan Aneh yang Sulit Dipahami

munira by munira
June 7, 2024
in Cross Cultural, Opinion
0
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam era digital saat ini, di mana media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita, tidak dapat dipungkiri bahwa tempat-tempat indah menjadi magnet bagi para wisatawan. Salah satu tempat yang menarik perhatian global adalah Gunung Fuji di Jepang, dengan pemandangannya yang menakjubkan. Namun, baru-baru ini, pemerintah Jepang mengambil langkah yang mengejutkan banyak orang: menutup spot foto populer dengan latar belakang Gunung Fuji menggunakan pagar logam dan layar hitam. Langkah ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang alasan dan logika di balik keputusan tersebut.

Mengapa menutup pemandangan yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan? Dalam beberapa kasus, alasannya jelas: menjaga keamanan dan kenyamanan penduduk setempat. Di Kota Fuji, misalnya, pejabat setempat memutuskan untuk mendirikan pagar logam setinggi 1,8 meter di sekitar Jembatan Mimpi Gunung Fuji karena banyaknya pengunjung yang tidak tertib. Mereka sering kali menyeberang jalan secara ilegal untuk mendapatkan foto terbaik, mengabaikan keselamatan mereka sendiri dan orang lain. Ini adalah tindakan yang bisa dimengerti jika dilihat dari sudut pandang keselamatan.

Namun, ada aspek lain yang lebih sulit dipahami. Menutup spot foto dengan layar hitam di kota lain di dekat Gunung Fuji, dengan tujuan menghalangi pemandangan indah yang sering diabadikan di Instagram, terasa seperti pendekatan yang drastis dan aneh. Media sosial telah mengubah cara kita berbagi pengalaman dan menikmati keindahan alam. Bukannya memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan pariwisata dengan cara yang positif, pemerintah justru memilih untuk membatasi akses visual yang telah menjadi ikon di dunia maya.

Apakah langkah ini benar-benar efektif dalam mengatasi masalah yang ada? Ataukah justru menimbulkan frustrasi dan ketidakpuasan di kalangan wisatawan dan penduduk setempat? Pendekatan ini tampaknya mengabaikan potensi manfaat dari pariwisata yang dikelola dengan baik. Alih-alih menutup spot foto, mungkin ada solusi lain yang lebih bijaksana dan berkelanjutan. Misalnya, menciptakan jalur wisata yang aman dan tertib, menyediakan fasilitas yang memadai, serta edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan ketaatan pada aturan.

Langkah penutupan ini juga mengundang pertanyaan tentang bagaimana kita, sebagai masyarakat global, harus berinteraksi dengan tempat-tempat wisata yang kita kunjungi. Apakah kita harus menerima pembatasan yang ketat sebagai harga yang harus dibayar untuk keselamatan dan kenyamanan? Ataukah kita harus menuntut pendekatan yang lebih kreatif dan inklusif dari pihak berwenang?

Pada akhirnya, tindakan menutup spot foto dengan latar belakang Gunung Fuji mencerminkan dilema yang lebih besar tentang bagaimana kita menyeimbangkan antara menikmati keindahan alam dan menjaga ketertiban serta keamanan. Ini adalah topik yang memerlukan diskusi lebih lanjut dan refleksi mendalam. Keputusan untuk menutup spot foto ini, meskipun diambil dengan niat baik, menunjukkan bahwa kita masih mencari cara terbaik untuk menghormati dan melestarikan tempat-tempat indah di dunia kita, sambil tetap memungkinkan orang untuk menikmati dan merayakan keindahan tersebut.

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Wali Kota Jepang Mendadak Lancar Berbahasa Inggris “Mengejutkan”

Next Post

Keberanian Hati yang Murni: Memelihara Optimisme di Dunia yang Keras

munira

munira

Related Posts

Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru

Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru

by munira
May 17, 2025
0

Di banyak negara, tempat ibadah tak lagi sesak oleh suara-suara muda. Barisan bangku kosong di gereja, kuil, atau vihara menjadi...

Saat Senja Menyapa: Nasehat untuk Usia Senja

Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih

by munira
May 17, 2025
0

Apakah Rasulullah Saw. ketika menikah dengan Siti Khadijah menggunakan rukun nikah seperti yang kita kenal hari ini? Tentu saja. Tapi...

Ketika Kecerdasan Berbunga: Antara Kewajiban, Kenikmatan, dan Kejernihan Jiwa

by munira
May 5, 2025
0

Sebagian besar manusia hidup dalam pola yang membelenggu. Mereka terperangkap dalam keharusan, dalam tugas, dalam rutinitas yang tidak dipilih, tidak...

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

by munira
May 3, 2025
0

"Ini walau kulitnya seperti ini, isinya manis, enak, Bu," kata seorang pedagang jeruk di pasar tradisional Indonesia. Kalimat itu sederhana,...

Next Post
Keberanian Hati yang Murni: Memelihara Optimisme di Dunia yang Keras

Keberanian Hati yang Murni: Memelihara Optimisme di Dunia yang Keras

Harmoni Antara Keinginan dan Akal: Filosofi Plato dalam Perjalanan Hidup Manusia

Harmoni Antara Keinginan dan Akal: Filosofi Plato dalam Perjalanan Hidup Manusia

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru
  • Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira