Tokyo, 27 Juli 2024, — Pemerintah Jepang mulai merumuskan langkah-langkah untuk mengurangi dampak jatuhan abu jika terjadi letusan besar Gunung Fuji. Langkah ini diharapkan dapat digunakan oleh pemerintah daerah dan bisnis sebagai acuan pencegahan.
Profesor emeritus Toshitsugu Fujii dari Universitas Tokyo memimpin panel yang terdiri dari lima ahli vulkanologi. “Penting untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan karena bencana vulkanik bisa menyebabkan kejadian yang belum pernah kita alami,” kata Fujii.
Perkiraan pemerintah menunjukkan bahwa dalam skenario terburuk, akumulasi abu bisa mencapai 10 cm di distrik Shinjuku, Tokyo, 15 hari setelah letusan. Bahkan jumlah abu yang kecil bisa melumpuhkan jaringan kereta dan menyebabkan pemadaman listrik di wilayah Tokyo dan sekitarnya.
Dalam kasus terburuk, sebanyak 490 juta meter kubik abu harus dibersihkan, sepuluh kali lipat dari jumlah limbah gempa dan tsunami 2011. Erupsi terakhir Gunung Fuji terjadi pada tahun 1707 dan berlangsung selama 16 hari.
Sumber: KYODO