Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Education

Doktor Ligia Emila Lulus Cum Laude; “Walau UI dikenal Masuk Susah Keluar Susah – But I Can Make it.”  

munira by munira
July 18, 2024
in Education, News, Opinion
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Ali Syarief

Kelemahan Jepang dan Indonesia. Jepang kekurangan tenaga kerja, Indonesia melimpah ruah, tetapi kurang lapangan kerja.  Terjadilah migrasi tenaga kerja dari Indonesia ke Jepang. Lalu timbul berbagai masalah. Dengan lantang dan memukau, Eggi Emilia memaparkan solusinya, membuat para guru besar penguji promovendus terkesima. Hasilnya? Eggi Emilia dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude, juli 11, 2024, SKSG UI Salemba, Jakarta.

Apa yang menarik menyimak Sidang Terbuka DR. Eggi Emilia tersebut? Kekaguman para penguji, peserta undangan yang hadir (saudara-saudaranya, sahabat-sahabatnya, dan teman-karibnya) adalah bahwa Eggi bukan mahasiswa yang muda lagi. Ia mungkin, bahkan yang tertua.

Semangat studinya luar biasa. Pak HR. Bambang Tutuko, PhD, suaminya, mengatakan, “Aduuh Pak Ali, tidaklah mudah mendukung Eggy untuk kuliah lagi. Saya harus selalu memantau setiap saat karena harus menjaga faktor kesehatannya,” tukasnya.

Ibu Kobayashi, 72 tahun, warga negara Jepang dan sahabatnya di Lion Club, yang sempat saya wawancarai secara khusus, mengatakan, “Lygia San, bukan sekadar pandai, tapi ia juga bernyanyi, berdansa, dan memiliki banyak teman. Pandai bergaul.” Kekagumannya disampaikan secara khusus dengan kehadirannya pada sidang terbuka tersebut, mengenakan pakaian kimono.

Sekilas Tentang Disertasinya

30 tahun progran ginoujissu telah berlasung, harapan pertama indonesia ingin menjadikan mantan pemagangan menjadi skill worker. Mereka datang dari 38 proinsi yang tersebar di wilayah indonesia. Kebijakan pun berganti, pemerintah berharap mantan pemagangan ini menjadi wirausahawan  handal. Namun berjalannya waktu sejak tahun 1993 sampai penelitian ini selesai 023 tidak pernah ada perubahan dalam TITP. Setiap perbaikan   yang dilakukan terhadap kebijakan   akan berdampak besar pada pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan. Ide-ide yang disajikan dalamdisertasi ini  diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perbaikan kebijakan program pemagangan ke Jepang. Khususnya perubahan pada TITIP.  dengan fokus utama pada upaya peningkatan Kompetensi dan kemampuan bersaing peserta.

Apresiasi promovendus Eggi pada mereka yang sangat berjasa untuknya, bahwa Disertasinya,  tentu tidak akan rampung tanpa dukungan berharga dari berbagai individu. Karena itu, saya mengucapkan penghargaan yang tulus kepada tim pembimbing: Prof. Dr. I Ketut Surajaya, S.S., M.A., Dr. Kurniawaty, S.Sos., M.A., selaku Promotor, koPromotor   atas bimbingan, kesabaran, dan kebijaksanaan yang diberikan kepada saya sepanjang perjalanan menyelesaikan disertasi ini.

Tonton Videonya :  https://www.youtube.com/watch?v=h7d-SEfFzpI&t=20s

Siapa Ligia Emila?

Di Kelok 44 Bukittinggi, lahir seorang bidadari, Ligia Emilia namanya, cemerlang dalam semesta yang riuh. Di antara gejolak zaman, ia tumbuh dengan semangat. Cerita hidupnya melintasi tantangan dan keajaiban. Ayahnya seorang camat bijaksana, pandai dalam bahasa. Pesan tentang China dan dunia, ia sampaikan pada adik-adiknya. Ibunya, cantik jelita, rebutan pemuda di zamannya, mengayuh sepeda ontel menuju bioskop, hati gelisah menyambut sang bayi. Di rumah Navis, pujangga terkenal, Ligia lahir dalam keajaiban. Bunda bidan menyambutnya, membawa harapan dalam kegelapan. Meski lumpuh sejenak, semangatnya tak pernah luntur, Eggy kecil, terlahir untuk menaklukkan dunia dengan ilmu.

Meniti jalan Sastra Jepang, di UI dia menemukan panggilan. Mengajar bahasa dan budaya, melintasi batas-batas zaman. Serangan penyakit tak menghentikannya, jantungnya tetap berkobar. Lygia, sang pejuang, menulis kisah kehidupan dengan pena emas.

Pada hari ulang tahun ke-67, stroke datang menyapanya. Namun semangatnya terus berkobar, tak terpadam oleh waktu. Dia berdoa pada Tuhan, untuk melihat cucu-cucunya tumbuh. Bersama suaminya, dalam kasih dan ilmu, dia menemukan makna sejati.

Ligia Emilia, bidadari Bukittinggi, dengan hati yang penuh cinta. Puisi hidupnya mengalir dalam alunan waktu yang tak terhenti. Dia adalah teladan tentang tekad dan semangat yang abadi, mengajar kita bahwa cinta akan ilmu membawa kita ke puncak kehidupan.

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Orang Indonesia: Salah Satu dari Lima Negara Paling Malas Berjalan Kaki

Next Post

Pengadilan Jepang Mengizinkan Pergantian Gender Tanpa Operasi Konfirmasi

munira

munira

Related Posts

Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru

Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru

by munira
May 17, 2025
0

Di banyak negara, tempat ibadah tak lagi sesak oleh suara-suara muda. Barisan bangku kosong di gereja, kuil, atau vihara menjadi...

Saat Senja Menyapa: Nasehat untuk Usia Senja

Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih

by munira
May 17, 2025
0

Apakah Rasulullah Saw. ketika menikah dengan Siti Khadijah menggunakan rukun nikah seperti yang kita kenal hari ini? Tentu saja. Tapi...

Ketika Kecerdasan Berbunga: Antara Kewajiban, Kenikmatan, dan Kejernihan Jiwa

by munira
May 5, 2025
0

Sebagian besar manusia hidup dalam pola yang membelenggu. Mereka terperangkap dalam keharusan, dalam tugas, dalam rutinitas yang tidak dipilih, tidak...

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

by munira
May 3, 2025
0

"Ini walau kulitnya seperti ini, isinya manis, enak, Bu," kata seorang pedagang jeruk di pasar tradisional Indonesia. Kalimat itu sederhana,...

Next Post
Pengadilan Jepang Mengizinkan Pergantian Gender Tanpa Operasi Konfirmasi

Pengadilan Jepang Mengizinkan Pergantian Gender Tanpa Operasi Konfirmasi

Sandiaga Uno Tunggu Penugasan PPP untuk Pilgub Jabar Setelah Dilamar PKB

Sandiaga Uno Tunggu Penugasan PPP untuk Pilgub Jabar Setelah Dilamar PKB

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru
  • Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira