Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Opinion

Gula Manis Kekuasaan Itu Harus Dibagi Kepada Para Pendukungnya

munira by munira
June 13, 2024
in Opinion, Politic
0
Share on FacebookShare on Twitter

Berapa Gajinya? Tsamara Amany menjadi Komisaris Holding BUMN Perkebunan sejak akhir tahun lalu. Rata-rata remunerasi Dewan Komisaris PTPN sekitar Rp223,3 juta per bulan.

Di negeri yang penuh dengan drama politik dan kepentingan, ada suatu seni yang luar biasa dalam menjaga kekuasaan: mengendalikan pendukung dengan gula manis. Bayangkanlah, di tengah sorotan lampu panggung politik, seorang pemimpin yang mahir melumuri bibirnya dengan lelehan gula manis, siap untuk memikat para pengikutnya.

Pertunjukan dimulai dengan cara yang paling dramatis: pidato-pidato yang meriah di depan massa yang takjub. Tidak peduli seberapa kosongnya janji-janji itu, yang penting kata-kata terucap dengan gaya dan nada yang tepat. Suara emas pemimpin itu terus bergetar di udara, membelai telinga para pendukung yang haus akan pujian dan harapan palsu.

Ketika gula manis mulai mengalir, datanglah aliran kebijakan yang diperuntukkan bagi para pengikut setia. Dalam keajaiban teatrikalnya, rezim menyajikan subsidi sana-sini, tanpa peduli apakah itu benar-benar untuk kebaikan rakyat atau hanya untuk mendapat tepuk tangan yang lebih keras. Dalam panggung politik, segalanya boleh tampil gemerlap, seakan-akan kehidupan riil adalah sekadar drama yang dimainkan dengan sempurna.

Tidak lupa, media yang tunduk juga berperan penting dalam sandiwara ini. Mereka menyampaikan setiap kebijakan sebagai solusi ajaib yang akan menyelamatkan dunia, mengaburkan fakta dengan cemerlang dan mewarnai kenyataan sesuai narasi rezim. Setiap kritik dihaluskan, dan lawan-lawan politik dihantam dengan manuver-manuver politik yang licik.

Namun, di balik keramaian dan kehebatan itu, ada sekelompok minoritas yang terpinggirkan, yang bukan hanya mendapat sisa-sisa gula manis, tetapi juga kepedihan dan ketidakadilan. Mereka adalah para penghuni sisi gelap panggung, yang terus-menerus digiring ke dalam bayang-bayang ketidakpastian dan penindasan.

Di sinilah ironi kekuasaan terletak: semakin banyak gula manis yang diucurkan, semakin tajam rasa kepedihan bagi mereka yang terpinggirkan. Tapi tak apa, pertunjukan harus berlanjut, karena yang penting bukanlah kebenaran atau keadilan, melainkan drama dan kemegahan yang mampu membuat pengikut tetap terpikat.

Dan begitulah cara sebuah rezim bertahan, dengan memelihara loyalitas dan dukungan lewat gula manis kekuasaan, seolah politik adalah pertunjukan di atas panggung yang tidak pernah berakhir.

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Membaca Ayat Alam “Cinta Hewan Lebih Baik dari Manusia”

Next Post

Peran Berbagai Jenis Anjing dalam Kehidupan Manusia

munira

munira

Related Posts

Ketika Kecerdasan Berbunga: Antara Kewajiban, Kenikmatan, dan Kejernihan Jiwa

by munira
May 5, 2025
0

Sebagian besar manusia hidup dalam pola yang membelenggu. Mereka terperangkap dalam keharusan, dalam tugas, dalam rutinitas yang tidak dipilih, tidak...

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

by munira
May 3, 2025
0

"Ini walau kulitnya seperti ini, isinya manis, enak, Bu," kata seorang pedagang jeruk di pasar tradisional Indonesia. Kalimat itu sederhana,...

Melayang Seperti Elang: Falsafah Kepemimpinan dari Langit Tinggi

Melayang Seperti Elang: Falsafah Kepemimpinan dari Langit Tinggi

by munira
May 3, 2025
0

Dalam sunyi langit yang tak berujung, seekor elang mengepakkan sayapnya, memecah batas cakrawala, dan menari di antara awan. Ia tidak...

Menjadi Pohon: Sebuah Perjalanan Menembus Diri

Menjadi Pohon: Sebuah Perjalanan Menembus Diri

by munira
May 2, 2025
0

Apa itu hidup, jika bukan perjalanan memahami diri sendiri? Setiap langkah, setiap detik, bukan tentang dunia di luar sana—tetapi tentang...

Next Post
Peran Berbagai Jenis Anjing dalam Kehidupan Manusia

Peran Berbagai Jenis Anjing dalam Kehidupan Manusia

Remunerasi Rp 200 Juta Lebih Per Bulan Tsamara Amany Adalah Skandal

Remunerasi Rp 200 Juta Lebih Per Bulan Tsamara Amany Adalah Skandal

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Ketika Kecerdasan Berbunga: Antara Kewajiban, Kenikmatan, dan Kejernihan Jiwa
  • Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira