Ternate – Suasana bahagia pernikahan di Kota Ternate, Maluku Utara, berubah mencekam ketika RI, pengantin pria, ditonjok oleh FT, wali nikah mempelai wanita NT. Insiden ini dipicu oleh isi pesan WhatsApp dari RI kepada NT yang dibaca oleh keluarganya, berisi kata-kata yang dianggap tidak pantas dan menyinggung, terutama terkait kondisi NT yang sedang hamil enam bulan.
**Peristiwa Memanas di Malam Bahagia**
Kejadian ini berlangsung pada Kamis malam di rumah mempelai wanita di Kelurahan Dufa-dufa, Kecamatan Ternate Utara, sekitar pukul 22.00 WIT. Menurut Sumarno Arsad, petugas khutbah nikah, pesan dari RI mengandung bahasa yang tidak baik, memicu kemarahan dari FT.
**Kasih Sayang Berbentuk Amarah**
Di balik amarah FT, tersirat kasih sayang dan perlindungan terhadap saudarinya. Meskipun tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan, FT berusaha melindungi kehormatan NT dengan cara yang salah. Insiden ini menunjukkan betapa dalamnya kasih sayang seorang saudara, meski disampaikan melalui amarah yang meluap.
**Pelajaran Penting dari Insiden**
Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kehati-hatian dalam berkomunikasi. Kata-kata memiliki kekuatan besar, mampu menyakiti atau memperbaiki hubungan. Permohonan maaf yang tulus dan kesediaan mendengarkan bisa menjadi kunci untuk mengatasi konflik dan memulihkan hubungan.
**Kesimpulan**
Semoga RI dan keluarga NT bisa menemukan jalan damai, memulai hidup baru dengan kebijaksanaan dan kasih sayang. Insiden ini menjadi pelajaran penting bahwa komunikasi yang baik dan permohonan maaf yang tulus adalah kekuatan yang dapat meredakan kemarahan dan menyatukan kembali hubungan yang retak.
Selengkapnya : https://news.detik.com/berita/d-7395846/mempelai-wanita-berkali-kali-pingsan-usai-pengantin-pria-dipukul-wali-nikah