Dalam pandangan Islam, ilmu bukan sekadar pengetahuan atau informasi yang dimiliki oleh seseorang. Ia adalah cahaya yang membimbing dan menerangi kehidupan. Ilmu adalah anugerah ilahi yang membawa individu menuju kedalaman pemahaman tentang hakikat eksistensi, Tuhan, dan dirinya sendiri. Orang yang berilmu dipandang tinggi bukan hanya karena kecerdasan atau wawasan mereka, tetapi karena kemampuan mereka untuk menempatkan ilmu tersebut dalam kerangka moral dan spiritual yang benar.
Keluhuran orang yang berilmu dapat dilihat melalui beberapa dimensi yang saling berkaitan:
1. Hubungan dengan Tuhan:
Orang yang berilmu di dalam Islam selalu menempatkan Tuhan sebagai pusat dari segala pengetahuan. Ilmu yang dimilikinya membawa mereka lebih dekat kepada Sang Pencipta. Seperti dikatakan dalam Al-Quran, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS. Al-Mujadila: 11). Ini menunjukkan bahwa ilmu sejati adalah yang membawa seseorang kepada pengenalan yang lebih dalam terhadap Tuhan dan ajaran-Nya.
2. Kebijaksanaan dalam Beramal:
Ilmu dalam Islam bukan hanya untuk dipahami, tetapi juga untuk diamalkan. Orang yang berilmu adalah mereka yang mampu menerjemahkan pengetahuan mereka ke dalam tindakan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” Oleh karena itu, keluhuran orang yang berilmu terletak pada bagaimana mereka menggunakan ilmu mereka untuk kebaikan dan kemaslahatan umat.
3. Kerendahan Hati:
Seorang yang benar-benar berilmu dalam Islam akan selalu memiliki kerendahan hati. Mereka menyadari bahwa ilmu adalah pemberian Allah dan bahwa apa yang mereka ketahui hanyalah setetes dari samudra ilmu Allah. Mereka tidak sombong atau angkuh, tetapi selalu mencari ilmu dengan penuh kesungguhan dan rasa syukur. Kerendahan hati inilah yang membuat mereka dicintai dan dihormati oleh masyarakat.
4. Keseimbangan dalam Kehidupan:
Orang yang berilmu mampu menjaga keseimbangan antara aspek spiritual dan material dalam kehidupan. Mereka tidak terjebak dalam kedangkalan duniawi, tetapi juga tidak melupakan tanggung jawab mereka di dunia. Ilmu mereka membantu mereka untuk menavigasi kehidupan dengan bijaksana, menghindari ekstrimisme, dan hidup dalam harmoni dengan sesama makhluk.
5. Pencarian Ilmu yang Berkelanjutan:
Dalam Islam, pencarian ilmu adalah tugas seumur hidup. Orang yang berilmu selalu haus akan pengetahuan dan tidak pernah merasa cukup dengan apa yang telah mereka ketahui. Mereka terus belajar, bertanya, dan mencari kebenaran dengan semangat yang tiada henti. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi Muhammad SAW, “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat.”
6. Penyebaran Ilmu:
Keluhuran orang yang berilmu juga tercermin dalam kesediaan mereka untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain. Mereka memahami bahwa ilmu adalah amanah yang harus disebarkan, bukan disimpan untuk diri sendiri. Dengan berbagi ilmu, mereka membantu membangun masyarakat yang lebih berpengetahuan dan beradab.
Secara keseluruhan, keluhuran orang yang berilmu dalam pandangan Islam adalah manifestasi dari pengabdian total kepada Tuhan, amal yang bijaksana, kerendahan hati, keseimbangan hidup, pencarian ilmu yang terus-menerus, dan semangat untuk menyebarkan pengetahuan. Mereka adalah cahaya dalam kegelapan, penuntun bagi yang tersesat, dan teladan bagi yang mencari kebenaran. Mereka menghidupkan ajaran Islam dalam setiap aspek kehidupan mereka, menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik melalui ilmu dan kebijaksanaan mereka.