Oleh : Damai Hari Lubis.- Ketua Aliansi Anak Bangsa
Pada Pilpres 2019, Jokowi mengambil langkah mengejutkan dengan merangkul Prabowo, lawan politiknya. Namun, bagi Megawati dan senior partainya, tindakan ini menjadi pahit karena dianggap sebagai “pengkhianatan” dari Jokowi.
Maka, tidaklah mengherankan jika Jokowi, yang kini mendukung Prabowo-Gibran, kemungkinan akan memasukkan Ganjar dan Mahfud ke dalam kabinet Prabowo jika Paslon 02 menang pada Pilpres 2024.
Di sisi lain, sebagai partai berkuasa, Jokowi bisa dianggap akan berusaha menghancurkan PDIP dan bahkan merebutnya. Hal ini bisa dilihat sebagai upaya untuk membesarkan partai pesaingnya, PSI, yang dipimpin oleh putranya, Kaesang.
Menghadapi intrik politik seperti ini, terdengar gema koalisi antara Paslon 01 dan 03. Oleh karena itu, Mega perlu menjalin koalisi dengan Paslon 01 sejak awal, tanpa menunggu hasil putaran pertama. Hal ini sebagai antisipasi terhadap kemenangan Paslon 02 yang kemungkinan akan membawa implikasi negatif.
Demikian juga, Paslon 01 perlu membuka diri untuk melawan rezim dengan segala pola kecurangan yang mungkin terjadi, tetapi tetap berpegang pada prinsip untuk melakukan perubahan. Salah satu caranya adalah dengan menyatakan dukungan secara terbuka terhadap Pasangan AMIN Capres No. 01, yang diharapkan dapat memimpin bangsa menuju perubahan yang lebih baik.
Dengan demikian, diharapkan Paslon 01 dapat memenangkan putaran pertama dengan makna politik yang lebih dalam, serta Mega berhasil menghadapi “lawan politiknya” Jokowi. Selain itu, dengan langkah-langkah ini, PDIP dapat terselamatkan, dan Anies diharapkan akan kuat dalam memimpin pemerintahan menuju perubahan, serta mampu menghadapi oposisi di parlemen.