Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Fiksi

Tidak Perlu Minum Seluruh Air Laut untuk Mengetahui Bahwa Air Laut Itu Asin

munira by munira
February 12, 2025
in Fiksi, Opinion
0
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam pergulatan hidup yang tak jarang penuh dengan absurditas, kita sering terjebak dalam ilusi bahwa kebenaran hanya bisa ditemukan setelah menyelami seluruh samudra pengalaman. Seakan-akan kita harus menelan seluruh realitas sebelum berani berkata bahwa kita mengerti. Namun, tidakkah itu seperti minum seluruh air laut hanya demi memastikan bahwa ia asin?

Dalam filsafat epistemologi, ada adagium bahwa “pars pro toto”—sebagian bisa mewakili keseluruhan. Seekor camar yang melayang rendah di atas permukaan air tidak perlu menyelam ke dasar laut untuk mengetahui bahwa samudra itu luas. Begitu pula seorang manusia, tak perlu menghabiskan usia demi mengecap segala rasa dunia untuk memahami hakikatnya.

Seorang filsuf besar, Friedrich Nietzsche, pernah berkata, “He who has a why to live can bear almost any how.” Ia memahami bahwa makna hidup tak harus digali dari ribuan kejadian, cukup dari serpihan-serpihan kecil yang mengandung esensi. Kehidupan tidak menuntut kita untuk mengalaminya secara totalitas, tetapi mengajarkan kita untuk memahami pola di balik setiap pengalaman.

Namun, manusia sering kali jatuh dalam fatamorgana verifikasi absolut. Ada yang merasa harus melalui setiap pengalaman pahit untuk bisa mengerti kepahitan itu sendiri. Padahal, sebagaimana kita mencicipi setetes air laut untuk memahami rasa asinnya, hikmah pun sering kali hadir dalam dosis kecil. La petite perception, istilah dari Leibniz, menyatakan bahwa pemahaman mendalam justru lahir dari pengamatan halus yang sering kali luput dari mata awam.

Maka, dalam perjalanan hidup ini, belajarlah untuk mengenali tanda-tanda kecil yang mengandung kebijaksanaan. Tak perlu menunggu seluruh negeri terbakar untuk tahu bahwa api bisa melalap segala. Tak perlu merasakan setiap luka untuk memahami bahwa kehidupan mengandung duka. Dalam jejak yang kecil, dalam isyarat yang subtil, tersembunyi pemahaman yang bisa menyelamatkan kita dari kesia-siaan. Savoir sans tout vivre, mengetahui tanpa harus menjalani segalanya—itulah seni hidup yang sesungguhnya.

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apa yang Disembunyikan oleh Hati, Akan Diperlihatkan oleh Sikap

Next Post

Hidup Itu Sederhana, Tapi Bukan Milikmu

munira

munira

Related Posts

Menapaki Tiga Tempat untuk Memahami Hidup

Menapaki Tiga Tempat untuk Memahami Hidup

by munira
October 13, 2025
0

Untuk benar-benar memahami apa itu hidup, kita harus mengunjungi tiga tempat: rumah sakit, penjara, dan pemakaman. Di rumah sakit, kita...

🌾 Berjalan Pergi Bukanlah Kelemahan — Itu Kebijaksanaan

by munira
October 13, 2025
0

Pagi itu, embun masih menggantung di ujung daun. Langit berwarna abu-abu muda, seolah ragu antara menurunkan hujan atau memberi cahaya....

Ketika Emosional Membajak Rasional

Ketika Emosional Membajak Rasional

by munira
October 1, 2025
0

Manusia hidup dalam jejaring kompleks antara pengalaman, pengamatan, dan interaksi sosial. Keyakinan, baik agama maupun ideologi, jarang lahir dalam ruang...

Apakah Manusia Hidup Karena Ruh?

Apakah Manusia Hidup Karena Ruh?

by munira
September 30, 2025
0

Pertanyaan tentang asal-usul kehidupan manusia sering dijawab secara sederhana: “Manusia hidup karena ada ruh.” Jawaban ini seolah-olah final, padahal sesungguhnya...

Next Post
Hidup Itu Sederhana, Tapi Bukan Milikmu

Hidup Itu Sederhana, Tapi Bukan Milikmu

Antara Alfa dan Omega: Dialektika Kelahiran dan Kematian

Antara Alfa dan Omega: Dialektika Kelahiran dan Kematian

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Menapaki Tiga Tempat untuk Memahami Hidup
  • 🌾 Berjalan Pergi Bukanlah Kelemahan — Itu Kebijaksanaan
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira