Jakarta-Muniranews.–Sebuah video yang memperlihatkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Ahok, tengah berdiskusi dengan dua orang ibu menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, Ahok mempertanyakan kemampuan bekerja Gibran Rakabuming Raka dan Presiden Joko Widodo ketika keduanya menjabat sebagai Wali Kota Solo.
“Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota?” tanya Ahok dalam video tersebut.
Menanggapi pernyataan viral tersebut, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menegaskan bahwa pihak Prabowo-Gibran tidak menginginkan kegaduhan akibat pernyataan Ahok.
“Ahok itu tidak usah ditanggapi. Karena omongan Ahok selalu bikin gaduh saja dari dulu,” ucap Nusron Wahid.
Nusron juga menyesalkan bahwa Ahok tidak belajar dari pengalaman sebelumnya dan cenderung membuat kegaduhan dengan pernyataannya.
“Saya ini dulu yang membela Ahok. Dulu saya belain karena anggap Ahok ini aset bangsa. Namun ternyata sekarang jadi beban masyarakat atas masa lalunya. Sayangnya Ahok tidak belajar, mungkin memang hobinya bikin keresahan masyarakat,” tambahnya.
Nusron juga menyebut bahwa Ahok memiliki penyakit mental megalomania dan sering membuat kegaduhan dengan pernyataannya.
“Ya standar Pak Ahok. Dari dulu memang suka buat gaduh. Kadang malah dia ga tahu apa yang dia katakan. Lupa habis itu. Mungkin juga kena penyakit Megalomania, jadi merasa paling hebat se-dunia,” ungkap Nusron.
Meskipun demikian, Nusron bersyukur bahwa orang-orang yang sering bermasalah tidak berada dalam kubu Prabowo-Gibran.
“Kita justru bersyukur bahwa saat ini pihak yang berseteru tidak ada dalam Prabowo-Gibran. Pihak yang bertanding saat itu, baik Pak Anies maupun Ahok ada di kubu masing-masing,” tegasnya.
Nusron menegaskan bahwa Prabowo-Gibran adalah pasangan yang mengusung persatuan seluruh masyarakat Indonesia dan tidak ingin terlibat dalam kegaduhan yang meresahkan masyarakat.
“Kami tidak ingin kegaduhan, jadi biarkan saja Ahok mau bicara apa,” tutup Nusron.