Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
  • News
    • Fusilat News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor
No Result
View All Result
Munira News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Arts

Lebih Baik Jadi Setan Yang Bersatu Dengan kebenaran, daripada Jadi Malaikat Yang Bersatu Dengan Kebohongan.

munira by munira
July 9, 2024
in Arts, Education, Opinion
0
Share on FacebookShare on Twitter

Lebih baik aku menjadi setan yang bersatu dengan kebenaran,
daripada malaikat yang bersatu dengan kebohongan.

Lebih baik aku berkelana di lembah dosa,
mencari cahaya di balik awan kelam,
daripada terbang di langit cerah,
terkekang oleh ilusi kebajikan yang palsu.

Lebih baik aku menjadi bayangan hitam di malam gelap,
mencari kebenaran yang tersembunyi di dalam kegelapan,
daripada berdiri di bawah sinar terang,
menyembunyikan kebohongan di balik senyum malaikat.

Lebih baik aku menjadi setan yang berani menghadapi kenyataan,
menggali kebenaran di balik tabir tipu daya,
daripada menjadi malaikat yang hidup dalam kepalsuan,
membiarkan kebohongan menguasai dunia.

Lebih baik aku menjadi setan yang jujur,
mengakui kesalahan dan dosa-dosa,
daripada menjadi malaikat yang munafik,
menutupi kebenaran dengan kebohongan.

Lebih baik aku menjadi setan yang setia pada kebenaran,
walau harus berjalan di jalan yang sepi dan gelap,
daripada menjadi malaikat yang tersesat dalam kebohongan,
berlindung di balik sayap putih yang menipu.

Menggali Kebenaran di Balik Kegelapan: Pilihan Antara Kebenaran dan Kepalsuan

Lebih baik aku menjadi setan yang bersatu dengan kebenaran daripada malaikat yang bersatu dengan kebohongan. Kalimat ini mungkin terdengar mengejutkan, namun memiliki makna mendalam yang mengajak kita merenungi keberanian dan kejujuran dalam menghadapi realitas hidup.

Lebih baik aku berkelana di lembah dosa, mencari cahaya di balik awan kelam, daripada terbang di langit cerah, terkekang oleh ilusi kebajikan yang palsu. Dalam hidup, sering kali kita dihadapkan pada pilihan antara kenyataan yang pahit dan kebohongan yang manis. Pilihan untuk berkelana di lembah dosa adalah simbol dari keberanian untuk menghadapi kebenaran, walau itu berarti harus menghadapi kesulitan dan kegelapan.

Lebih baik aku menjadi bayangan hitam di malam gelap, mencari kebenaran yang tersembunyi di dalam kegelapan, daripada berdiri di bawah sinar terang, menyembunyikan kebohongan di balik senyum malaikat. Bayangan hitam di malam gelap melambangkan keteguhan hati untuk mencari kebenaran yang mungkin tersembunyi dan sulit ditemukan. Sedangkan, berdiri di bawah sinar terang namun menyembunyikan kebohongan menggambarkan ketidakjujuran yang sering kali diselimuti oleh penampilan yang baik dan mulia.

Lebih baik aku menjadi setan yang berani menghadapi kenyataan, menggali kebenaran di balik tabir tipu daya, daripada menjadi malaikat yang hidup dalam kepalsuan, membiarkan kebohongan menguasai dunia. Pilihan untuk menjadi setan yang berani menghadapi kenyataan menunjukkan bahwa keberanian dan integritas jauh lebih berharga daripada penampilan luar yang mulia namun kosong di dalamnya.

Lebih baik aku menjadi setan yang jujur, mengakui kesalahan dan dosa-dosa, daripada menjadi malaikat yang munafik, menutupi kebenaran dengan kebohongan. Kejujuran dalam mengakui kesalahan dan dosa-dosa adalah langkah penting dalam perjalanan menuju kebenaran. Sebaliknya, menjadi malaikat yang munafik hanya akan menutupi kebenaran dengan lapisan kebohongan yang akhirnya akan terkuak juga.

Lebih baik aku menjadi setan yang setia pada kebenaran, walau harus berjalan di jalan yang sepi dan gelap, daripada menjadi malaikat yang tersesat dalam kebohongan, berlindung di balik sayap putih yang menipu. Kesetiaan pada kebenaran, meski harus melalui jalan yang sulit dan penuh tantangan, adalah pilihan yang menunjukkan integritas dan keberanian sejati.

Dalam hidup, sering kali kita dihadapkan pada pilihan antara kenyataan yang pahit dan kebohongan yang manis. Pilihan untuk menggali kebenaran di balik kegelapan menunjukkan keberanian dan integritas sejati. Lebih baik menjadi setan yang bersatu dengan kebenaran daripada malaikat yang bersatu dengan kebohongan, karena pada akhirnya, kebenaran akan selalu bersinar lebih terang dari kebohongan, betapapun tersembunyi atau terlindungi oleh penampilan yang mulia.

Share this:

  • Facebook
  • X
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mengapa Rakyat Indonesia Harus Menghindari Berurusan dengan Polisi, Jaksa, dan Rumah Sakit?

Next Post

Testimoni untuk Gelar Profesor kepada Pak Syarief Makhya

munira

munira

Related Posts

Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru

Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru

by munira
May 17, 2025
0

Di banyak negara, tempat ibadah tak lagi sesak oleh suara-suara muda. Barisan bangku kosong di gereja, kuil, atau vihara menjadi...

Saat Senja Menyapa: Nasehat untuk Usia Senja

Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih

by munira
May 17, 2025
0

Apakah Rasulullah Saw. ketika menikah dengan Siti Khadijah menggunakan rukun nikah seperti yang kita kenal hari ini? Tentu saja. Tapi...

Ketika Kecerdasan Berbunga: Antara Kewajiban, Kenikmatan, dan Kejernihan Jiwa

by munira
May 5, 2025
0

Sebagian besar manusia hidup dalam pola yang membelenggu. Mereka terperangkap dalam keharusan, dalam tugas, dalam rutinitas yang tidak dipilih, tidak...

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

Jeruk, Estetika, dan Mentalitas Bangsa

by munira
May 3, 2025
0

"Ini walau kulitnya seperti ini, isinya manis, enak, Bu," kata seorang pedagang jeruk di pasar tradisional Indonesia. Kalimat itu sederhana,...

Next Post
Testimoni untuk Gelar Profesor kepada Pak Syarief Makhya

Testimoni untuk Gelar Profesor kepada Pak Syarief Makhya

Ulah Oknum Polisi dalam Penegakan Hukum: Potret dari Peristiwa Pembunuhan di Cirebon (Vina) dan Padang (Afif Maulana)

Ulah Oknum Polisi dalam Penegakan Hukum: Potret dari Peristiwa Pembunuhan di Cirebon (Vina) dan Padang (Afif Maulana)

Please login to join discussion

Trending News

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

JOKOWI DAPAT DIHUKUM MATI

August 24, 2024
Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

Analisis Kemungkinan yang Terjadi pada Prabowo Subianto, Presiden Terpilih, dalam Konteks Hubungan dengan Jokowi

July 6, 2024
Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

Usia 70 Tahun Bukan Lanjut Usia – “Orang yang Beruntung”

June 30, 2024

Munira News

Munira
Cakrawala Dunia

Menu

  • About Us
  • ad
  • Home

Categories

  • Arts
  • Business
  • Crime
  • Cross Cultural
  • Destination
  • Education
  • Ekonomi
  • Environment
  • Fashion
  • Figure
  • Fiksi
  • Global
  • Health
  • Japan
  • Justice
  • News
  • Opinion
  • Politic
  • Science
  • Sponsor
  • Spritual
  • Technology
  • Uncategorized

Tags

Flap Barrier Swing Barrier

Recent Posts

  • Berpisah dari Tuhan: Generasi Baru, Keyakinan Baru
  • Cinta yang Tak Masuk Kitab Fikih
  • News
  • Politic
  • Opinion
  • Cross Cultural
  • Education
  • Fashion
  • Health
  • Destination
  • Global
  • Sponsor

© 2023 Munira

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Cross Cultural
  • Opinion
  • Politic
  • Global
  • Sponsor
  • Education
  • Fashion

© 2023 Munira