TOKYO, Jepang akan menawarkan tes SIM untuk taksi dan bus dalam bahasa asing di tengah kekurangan pengemudi di negara tersebut, dan lembaga kepolisian akan mendistribusikan contoh pertanyaan dalam beberapa minggu mendatang.
Badan Kepolisian Nasional akan mengeluarkan contoh soal ujian dalam 20 bahasa kepada kepolisian prefektur di seluruh negeri pada akhir bulan Maret, memungkinkan mereka merumuskan pertanyaan mereka sendiri berdasarkan kebutuhan lokal, kata seorang pejabat.
Pendekatan multibahasa baru untuk SIM kelas 2 muncul setelah kelompok industri yang menghadapi kekurangan pengemudi meminta lebih banyak upaya dilakukan untuk memungkinkan warga negara asing bekerja di sektor terkait. Lisensi diperlukan untuk mengoperasikan kendaraan angkutan penumpang, seperti bus lokal dan taksi, namun sejauh ini tes tersebut hanya diberikan dalam bahasa Jepang.
Pada akhir tahun 2022, warga negara asing hanya berjumlah 5.189, atau 0,6 persen, dari 880.536 pemegang SIM kendaraan besar dan standar kelas 2 yang terdaftar, menurut badan tersebut.
Bahasa-bahasa Asia akan mencakup sebagian besar dari 20 bahasa yang ditawarkan, termasuk Cina, Korea, dan Tagalog, namun bahasa-bahasa Eropa, seperti Inggris dan Portugis, juga akan tercakup.
NPA mengatakan sebelumnya mereka tidak menyediakan tes lisensi dalam bahasa asing karena belum menerima permintaan khusus untuk melakukannya.
Perubahan tersebut akan menyelaraskan sistem pengujian dengan SIM golongan 1 untuk mobil pribadi, sepeda motor, dan mobil lainnya. NPA sejak tahun 2009 telah mendistribusikan contoh soal untuk tes kelas 1 dalam bahasa Inggris, dan tes tersebut sudah tersedia dalam 20 bahasa yang sama.
Selain soal peraturan lalu lintas yang termasuk dalam tes kelas 1, ujian kelas 2 juga menguji pengetahuan tentang prosedur keselamatan kendaraan seperti pemeriksaan rem. Ini murni ujian teknis dan tidak ada pertanyaan tentang interaksi pelanggan.
© KYODO