Ini kabar dari UNPAD yang sudah aksi kmrn – Mereka melahirkan Seruan Padjadjaran
Berikut 82 daftar Guru Besar Universitas Padjadjaran yang mendukung seruan kritik Jokowi “Petisi Seruan Padjadjaran Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis, Beretika, dan Bermartabat” :
1. Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA.
2. Prof. Arief Anshory Yusuf, S.E., M.Ec., Ph.D.
3. Prof. Susi Dwi Harijanti, S.H., LL.M., Ph.D.
4. Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., MCL.
5. Prof. Dr. Erri Noviar Megantara, M.S.
6. Prof. Dr. Syarief Hidayat, MS.
7. Prof. Dr. Nia Kurniati, S.H., M.H.
8. Prof. Apt. Nasrul Wathoni, Ph.D.
9. Prof. Apt. Taofik Rusdiana, M.Si., PhD.
10. Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D.
11. Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si.
12. Prof. Dr. Agus Susanto, SP., M.Si.
13. Prof. Dr. Ir. Junianto, MP.
14. Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc.
15. Prof. Dr. dr. Johanes C. Mose, SpOG. Subsp KFM.
16. Prof. Dr. Iman Permana Maksum
17. Prof. Dr. drg. Dewi Marhaeni Diah Herawati, M.Si.
18. Prof. Dr. dr. Deni K Sunjaya, DESS.
19. Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A.SubSp.TKPD., M.Kes.
20. Prof. dr. Nur Atik, M.Kes., MOHRE., Ph.D.
21. Prof. Dr. Ir. Benny Joy, MS.
22. Prof. Dr. Toto Subroto, MS.
23. Prof. Dr. Ir. Mohamad Djali, MS.
24. Prof. Dr. Sutyastie Soemitro Remi, SE, MS.
25. Prof. Ir. Tarkus Suganda, M.Sc., Ph.D.
26. Prof. Dr. Suwandi Sumartias, M.Si.
27. Prof. Dr. Ir. Sudarjat, MP.
28. Prof. Dr. Efa Laela Fakhriah, SH, MH.
29. Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra.
30. Prof. Dr. Arry Bainus, MA.
31. Prof. Dr. Ir. Danar Dono, M.Si.
32. Prof. Dr. Sriwidodo, M.Si.
33. Prof. Dr. Sam’un Jaja Raharja, M.Si.
34. Prof. Diana Sari, S.E., M.Mgt., Ph.D.
35. Prof. Dr. med. dr. Setiawan
36. Prof. Dr. dr. Yoni Fuadah Syukriani, Sp.FM.Subsp.SBM(K), M.Si., DFM.
37. Prof. Dr. dr. Heda Melinda, Sp.A(K), M.Kes.
38. Prof. Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar, M.Si.
39. Prof. Dr. Yudi N Ihsan, M.S.
40. Prof. Dr. dr. A. Hussein S Kartamihardja, Sp.KN-TM., Subsp-KV (K).,
MH.Kes., FANMB.
41. Prof. Dr. Isis Ikhwansyah, S.H., M.H., CN.
42. Prof. Dr. H. Sudradjat Supia
43. Prof. Dr. Tati Herlina, M.Si
44. Prof. Dr. H. Eman Suparman, S.H., M.H.
45. Prof. Dr. Sinta Dewi, SH, LL.M.
46. Prof. Suryani., S.Kp., M.Sc., Ph.D.
47. Prof. Dr. Ir. Yosini Deliana, MS.
48. Prof. Dr. Ir. Maman Haeruman K. M.Sc.,
49. Prof. Muradi., M.Si., M.Sc., Ph.D.
50. Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S.
51. Prof. Dr. dr. Herman Susanto, Sp.OG, Subsp.Onk.
52. Prof. Dr. Ir. Zahidah, M.S.
53. Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Agung Karuniawan, M.Sc., Agr.
54. Prof. Dr. Iyan Sopyan, M.Si.
55. Prof. dr. Bethy S Hernowo, Sp.PA (K), Ph.D.
56. Prof. Dedi Ruswandi, Ph.D.
57. Prof. Apt. Muchtaridi, Ph.D.
58. Prof. Dr. Eni Maryani, M.Si.
59. Prof. Dr. dr. Vita Murniati T, SH, Sp.OG ,M.Kes, AIFO.
60. Prof. Dr. dr. Dedi Rachmadi, Sp.A(K)., M.Kes.
61. Prof. Dr. Ir. Hersanti, MP.
62. Prof. Dr.rer.nat. Ir. Suseno Amien
63. Prof.Dr.rer.pol. Hamzah Ritchi, M.BIT, Ak.
64. Prof. Dr. Winantris, MS.
65. Prof. Dr. dr. Sofie Rifayani Krisnadi, Sp.OG (K).
66. Prof. dr. Cissy RS Prawira, Sp.A(K), M.Sc, Ph.D.
67. Prof. Dr. dr. R.Muchtan Sujatno, Sp.FK(K).
68. Prof. Dr. Opan S. Suwartapradja, M.Si.
69. Prof. Dr. Susanne Dida, M.M.
70. Prof. Ir. Chay Asdak, M.Sc., Ph.D.
71. Prof. Dr. Suryana Sumantri, MSIE, Psi.
72. Prof. Dr. Sri Zul Chairiyah, MA.
73. Prof. Dr. Ir. Abun, MP., IPM.
74. Prof. Dr. Ratu Safitri, MS.
75. Prof. Dr. drg. Arlette Suzy Puspa Pertiwi, Sp.KGA, Subsp. AIBK(K), M.Psi, FSCDA, FiADH.
76. Prof. Dr. Soeganda Priyatna
77. Prof. Dr. Ir. Nana Sulaksana, MSP.
78. Prof. Dr. dr. Januar Wibawa Martha, Sp.PD, Sp.JP(K), MHA.
79. Prof. Dr. Oki Suwarsa
80. Prof. Kusman Ibrahim, S.Kp., MNS., Ph.D.
81. Prof. Dr. Ir. H. Ana Rochana, M.Sc.
82. Prof. Dr. Apt. Aliya Nur Hasanah, M.Si.
Isi Tuntutan
Berikut adalah isi tuntutan yang diserukan civitas akademika Unpad:
1. Pelaksanaan demokrasi harus menjunjung tinggi etika dan norma hukum yang bersandar pada Pancasila dan UUD 1945. Hukum tidak hanya teks semata, melainkan juga nilai dan prinsip yang ada di dalamnya serta dijalankan secara konsisten.
2. Presiden dan elite politik harus menjadi contoh keteladanan kepatuhan terhada hukum dan etika. Bukan justru menjadi contoh melanggar etika, apa yang diucap tidak sesuai dengan kenyataan.
3. Negara dan pemerintah beserta aparaturnya harus hadir sebagai pengayom, penjaga, dan fasilitator pelaksanaan demokrasi yang berintegritas dan bermartabat dengan menjaga jarak yang sama dengan para kontestan pemilu.
4. Mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk turut serta berpartisipasi aktif dalam kontestasi Pemilu 2024 dengan memilih para calon berdasarkan kesadaran dan keyakinan yang sungguh, bukan atas dasar politik uang atau intimidasi.
5. Bersama-sama dengan seluruh masyarakat menjaga penyelenggaraan Pemilu 2024 agar kondusif, aman, dan bermartabat serta mengawal hasil penyelenggaraan Pemilu 2024 sampai terbentuknya pemerintahan baru sebagai perwujudan kedaulatan rakyat.
6. Pemilu 2024 sebagai institusi demokrasi tidak boleh diolok-olok atau direduksi maknanya sekadar prosedur memilih pemimpin. Demokrasi harus dikembalikan pada jatidirinya sebagai perwujudan kedaulatan rakyat dengan menegakan aturan main yang adil dan transparan, membuka ruang partisipasi yang substantif bagi publik untuk memperoleh informasi yang dapat diandalkan dalam memberikan suara.
7. Mendesak penegakan hukum untuk kasus-kasus pelanggaran yang terjadi selama penyelenggaraan Pemilu 2024 untuk segera ditindaklanjuti demi terciptanya pemilu yang berintegritas dan pulihnya kepercayaan publik kepada pemerintah.