Oleh : DR. Ateng Kusnandar Adisaputra
Penulis adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, dan Dosen Luar Biasa di Universitas Al-Ghifari Bandung.
ADA satu riset yang cukup menarik yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley, seorang penulis buku terkenal dari Amerika Serikat. Risetnya tentang 100 faktor yang menentukan kesuksesan seseorang dalam bekerja. Riset dilakukan di Amerika Serikat dengan total 1001 responden, dimana 733 respondennya adalah para millioner yang sudah sukses menjalankan perusahaannya.
Hasil riset Thomas J. Stanley cukup mengejutkan, dimana faktor yang menentukan kesuksesan seseorang dalam bekerja, 10 besarnya merupakan interpersonal skill, atau biasa disebut soft skill. Sementara itu, faktor Intelligent Quotient (IQ) menduduki ranking ke 21 dari kesuksesan seseorang dalam bekerja. Faktor sekolah dan kuliah di universitas terkenal/favorit, hanya menduduki ranking ke 23 untuk kesuksesan seseorang dalam bekerja. Sedangkan, nilai yang baik (yakni NEM, IPK, ranking), menempati urutan ke 30 dalam pencapaian kesuksesan seseorang dalam bekerja.
Lantas apa saja 10 interpersonal skill, atau soft skill yang menentukan kesuksesan seseorang dalam bekerja ? menurut hasil riset Thomas J. Stanley berikut ini adalah sepuluh faktor teratas yang akan mempengaruhi kesuksesan seseorang dalam bekerja, yaitu : (1) Kejujuran (being honest with all people), (2) Disiplin kerja keras (being well disciplined), (3) Mudah bergaul (getting along with people), (4) Dukungan pendamping (having a supportive spouse), (5) Kerja keras (working harder than most people), (6) Kecintaan pada yang dikerjakan (loving my carees/business), (7) Kepemimpinan (having strong leadership qualities), (8) Kepribadian kompetitif (having a very competitive spirit/personality), (9) Hidup teratur (being very well organized), dan (10) Kemampuan menjual ide (having an ability to sell my ideas/products). (https://www.defatri.com)
Dari hasil riset Thomas J. Stanley tersebut, apabila memiliki anak yang raport nya rendah, NEM kecil, IPK cukup, ranking kelas rendah, tidak sekolah dan kuliah di universitas favorit, jangan resah dan gelisah, karena ternyata faktor yang menentukan kesuksesan seseorang dalam bekerja banyak dipengaruhi oleh faktor interpersonal skill/soft skil. Biasanya interpersonal skill/soft skill diperoleh oleh siswa dan mahasiswa dari mengikuti kegiatan ekstra kulikuler.
Selain itu juga, dalam rekrutmen calon pegawai, baik itu di pemerintahan maupun di perusahaan swasta, biasanya lebih mendahulukan tes IQ dibandingkan dengan interpersonal skill/soft skill. Nah, kedepannya bisa saja dibalik, dalam memilih pegawai yang akan menduduki suatu jabatan yang diutamakan adalah interpersonal skill/soft skill, salah satunya aspek kejujuran.
Ternyata, yang menjadi faktor nomor 1 dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam bekerja adalah kejujuran, dari 10 interpersonal skill/soft skill tersebut. Untuk itu, dalam tulisan ini akan dibahas terkait kejujuran.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jujur adalah lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus, ikhlas. Kejujuran ialah sifat (keadaan) jujur, kelurusan hati, ketulusan hati. Pengertian jujur dalam Islam adalah upaya untuk selalu menyelaraskan perbuatan dan perkataan.
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa “kejujuran itu mahal”. Buktinya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat slogan “Berani jujur hebat”. Ini berarti, apakah kejujuran merupakan nilai yang sangat langka di Indonesia ?. Orang yang berani jujur pasti orang hebat, tetapi orang hebat belum tentu berani jujur.
KPK juga pernah menggagas “Kantin Kejujuran”, yang dilaksanakan di sekolah-sekolah dan di kantor pemerintahan. Kantin kejujuran, dimana pembeli dapat langsung mengambil barang yang diinginkannya tanpa perantara pelayanan/penjaga kantin. Harga tertera di setiap barang. Pembeli dapat membayar di tempat yang telah disediakan tanpa ada pengawasan. Jika ada kembalian, pembeli dipersilakan mengambil sendiri. Konsep kantin kejujuran berusaha untuk memupuk dan menumbuhkan sikap kejujuran, dan dalam upaya pencegahan korupsi. Tapi sayang, kantin kejujuran ini sudah jarang kita temukan lagi.
Kejujuran itu adalah hal yang sering kita anggap sepele, padahal sebenarnya memiliki dampak yang sangat luar biasa dan mempengaruhi dalam kehidupan seseorang. Dengan memiliki kejujuran yang tinggi, seorang pegawai akan mendapat kehormatan dan kepercayaan dari sesama rekan kerja termasuk dari pimpinannya. Kejujuran adalah akar kepercayaan, yang akan mendorong seseorang mencapai kesuksesan. Kejujuran merupakan segala sumber kebaikan. Kejujuran akan membuat seseorang menjadi tenang dan nyaman, karena kejujuran itu dekat dengan kebenaran. Kejujuran tidak hanya sebatas perkataan, akan tetapi juga dalam hal perbuatan.
Umat Islam diperintahkan oleh Allah SWT, bahwa dalam setiap ucapan dan perbuatan harus dilandasi dengan kejujuran. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 70, “Hai orng-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar”. Selanjutnya firman Allah SWT, yang menunjukan mulianya sifat jujur terkandung dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 119, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur (benar)”.
Terkait kejujuran, Nabi Muhammad SAW bersabda “Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Syurga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur”. (HR. Bukhari).
Dengan dilandasi keimanan kepada Allah SWT, dan suri tauladan Rasulullah SAW, juga senantiasa saling asah, saling asuh, saling asih, mari kita laksanakan kejujuran disegala aspek kehidupan. Aamiin. (*).